Selasa, 24 Juli 2012

PUASA DAN MERCON

"Dooooooouuurrrr" bunyi mercon sangat keras mengagetkan saya pada saatmau buka setahun yang lalu.
Entah apa yang ada dalam benak sebagian bangsa ini, setiap kalimenghadapi puasa mulai ramai penjual mercon, kembang api, lampu suar dan lainsebagainya, yang kalau dilihat dari sisi perekonomian mungkin menghidupkanusaha-usaha perekonomian rakyat kecil. Batin saya, jangan-jangan ada juga yangjualan bahan peledak dan bahkan ada juga yang jualan "bom", walaupun mercon dapatjuga dikategorikan sebagai "bom" yang jika dibandingkan dengan bom Bali mungkindaya ledak mercon sekitar 0,00000000000sekian. Tentu saja menurut "keawaman"saya tetap dikategorikan sebagai bom, "dampak sistemikya" sama-sama membuatorang terkaget-kaget.
Kesukaan masyarakat menyambut romadlon dengan "meledakkan" mercon,mungkin cerminan bahwa semangat sebagian bangsa ini sangat "meledak-ledak" dansering tidak tersalurkan, tidak puas semangat itu meledak-ledak dalam batinnya,maka mencari alat lain untuk meledakkan "semangat batinnya". Namun yang pasti,meledakkan mercon dan sejenisnya, tampaknya menjadi "kesenangan", euforia bagi kalangan tertentu.
Tentu saja saya dan anda tidak harus benci kepada yang meledakkanmercon, apalagi penjualnya, namun yang pasti, orangyang melakukan ibadah puasa secara khusuk, dijanjikan oleh Allah ampunandosa-dosanya selain sesama manusia, sebelum yang bersangkutan memberikanmaafnya dan kita dikembalikan dalam keadaan suci, bersih dan fitrah sebagaimanadilahirkan.
Akhirnya, berlangsungnya bulan puasa dipergunakan sepenuh hati oleh kitasemua untuk mengendapkan diri, memandang diri sendiri secara jernih, sertadipergunakan oleh semua pihak untuk melakukan introspeksi. Sehingga menemukansikap dan kesadaran untuk memahami, menghargasi rasa orang lain tanpa rasa saling mencideraiorang lain. Maka betapa rasa syukur kita haturkan kehadlirat Allah Swt.

PUASA DAN MENANTANG TUHAN

Berangkat ke kampus, berhenti sejenak di jantung kota Bangkalan bertemu dengansopir, dengan angkuh dan gagah beraninya dia memamerkan diri " MEROKOK" didepan umum. Batin saya sungguh tidak karuan. Ketidak karuan perasaan batin sayasebenarnya sederhana saja, saya tidak "pathe'en" dia tidak berpuasa, mungkinsaja dia  bukan muslim, atau musafir,atau ada alasan-alasan lain lah, tapi ketidak karuan perasaan batin saya setidaknyaada dua hal:
  1. dia merokok di depan umum dengan angkuh, gagah dan beraninya, seolah-olah kalo Tuhan bisa dilihatpun, mungkin Tuhan akan dimakannya pula
  2. saya sangat kuat tidak makan dan tidak minum, karena dalam keseharian saya memang tidak pernah sarapan dan makan siang. saya adalah "perokok" berat, sehari semalam bisa menghabiskan 4 bungkus, kira-kira 48 batang sehari semalam. Bisa dibayangkan jumlah asap yang mengepul di mulutku kalau dikumpulkan jadi satu. Bahkan teman saya berseloroh begini, "duh kah, mor kemor apoy beih rapah" (duh.....kumur-kumur api aja napa mas). Jadi betapa tersiksanya saya jika melihat orang merokok di depan saya pada saat puasa.
Tentu saja saya tidak akan menegurnya,  apalagi menasehati. Lah kalau dia njawab nyerocosbegini;
"yang tidak puasa ane, bukan ente, yang merokok ya ane bukan ente, pakeuang ane sendiri bukan uang ente, kalau ane dosa, ane sendiri yang memikulnya,kalo Tuhanpun mau memasukkan ane ke dalam neraka ya ane juga yang di siksa,bukan ente, kenapa ente peduli banget"

Lah kalo si perokok tadi menjawab nyerocos begitu, ane jawab apa?

Tentu saja, kejadian "kecil" sewaktu hendak ke kampus tapi menarik untukdirenungkan, apalagi pada saat bulan puasa, karena "atraksi terang-teranganMEROKOK di depan umum" oleh sang sopir memberikan pelajaran kepada kita;
  1. perlunya menghargai, atau bahasa kerennya toleransi terhadap orang lain, Saya jadi teringat pesan almarhum ramanda arti pentingnya sebuah toleransi,beliau selau bilang begini," cong....berusahalah kamu untuk selalu merasakan, mengerti dan memahami orang lain...." ,
  2. Meskipun begitu, itulah hikmah romadlon, bulan untuk melatih kesabaran, kesadaran, ketabahan, toleransi dst....

Ihdinas shirotol mustaqim
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita....

PUASA, MAKSIAT DAN NORAK BUANGET...

Norak banget nih orang....! itulah seloroh batinku saat melihat muda-mudiberboncengan. Ceritanya begini; saat dalam perjalanan pulang dari kampus tadisore, di depan saya sepasang muda-mudi berboncengan. Terlihat jelas dari jarakpandangan dekat; sambil dibonceng,tangan kanan si cewek merangkul, sedang tangan kirinya -sepenglihatansaya dari belakang, mungkin benar, mungkin salah - meraba-raba propertycowoknya, atau merogoh kantong celana cowoknya, hahay....yang jelas si cewekmeraba-raba Batin saya, "kok sempat-sempatnya....".. Tentu saja peristiwa inisungguh di luar dugaan dan sangat "menguntungkan" saya, sungguh saya sangat"beruntung":
  1. saya melihat "tontonan" gratis yang sangat jarang bisa dinikmati di muka umum
  2. seloroh batin saya tidak kedengaran si muda-mudi. Andai saja si muda-mudi mendengar seloroh batin saya, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi;
a. mereka akan memisuhi saya
b. bisa jadi mereka mengatakan begini, "halahjangan munafik lu, jangan sok suci lu...dulu ente juga seperti guwe, ente jugasenang".
untuk adegan seperti ini "porkelap" saya tidak pernah melakukan
c. mungkin juga mereka akan mengatakan begini,"salah lu ngapain mata lu perhatiin guwe". Nah ane harus jawab apa?????
d. atau bisa saja mereka bilang begini, " ente maugabung kah??" Nah....apa yang harus kulakukan dapat tawaran menarik begini

3. untungnya hari ini bulan puasa, dan saya berpuasa , setidak-tidaknya saya beristighfar," astagfirullah....". Untungnya lagi saya
sudah punya istri, kalau tidak, anda bisa bayangkan, begitu sampe rumah apa yang terjadi setelah melihat "tontonan gratis" itu.

4. Beruntung dosa itu tidak berbentuk bisul, bayangkan kalau menikmati tontonan tadi juga berdosa, berapa bisul yang akan tampak di
wajah saya, gara-gara menikmati "atraksi gratis" tersebut.

5. "Tontonan gratis" tadi membuat saya berfikir, dan mendapatkan hikmah yang sangat besar, diantaranya;

- Saya berfikir, " Apakah atraksi demikian sudahmerata di Indonesia???", jika iya," berapa lama lagi kiamat ini akan terjadi",kalau tidak
maka peringatan/ bencana apa lagi yang akan ditimpakan Tuhan. untuk yang ini mohon dengan sangat andajangan menjawab begini, " Sana nanya sendiri sama Tuhan".

- Saya berdoa kepada ALLAH SWT, kira-kira begini," Ya Allah....lindungilah kami dan anak keturunan kami –apalagi anak saya
yang pertama perempuan- dari kemurkaanMU dan perbuatan-perbuatan yang ENGKAU larang,jadikanlah mereka orang-orang yang
solihin dan solihah

- Saya berdoa bukan hanya untuk keluarga sayasaja, semuanya semoga dalam perlindungan ALLAH SWT..

6. saya beruntung melihat "atraksi gratis" gratis ini, setidaknya saya makin memahami bahwa hidup ini bukan semata-mata hitam putih
saja, justru adanya atraksi, bahkan mungkin "kebejatan" manusia inilah yang menyebabkan ada kiai, ustadz, guru dan lain
sebagainya.

Terlepas dari itu semua, sesampainya di rumah, saya "terpaksa" membukacatatan-catatan kearifan almarhum ramanda, intinya begini;

  1. Ma'siat itu dilakukan siang atau malam –bahkan dalam bulan puasapun- tetap bernama ma'siat, dan ma'siat itu tetap dosa.
  2. Puasa Romadlon itu hanya untuk ALLOH SWT.
  3. Puasa "orang awam" –kata almarhum ramanda- hanyalah sekedar menahan lapar, sedangkan puasa "orang di atas awam" adalah menahan lapar dan nafsu.
  4. Menghadapi "zaman tidak beradab" ini kita harus berdamai dengan diri sendiri dan berbaik sangka kepada Tuhan
  5. Alloh lah yang mutlak member petunjuk dan hidayah kepada siapa saja, termasuk kepada kita untuk meneladani diri sendiri
Memang di dalam salah satu cara berpikir tasawuf, orang bejat membutuhkan orang baik, sebab orang bejat adalah jalanmemperbanyak amal untuk berdakwah, menasehati, mengambil hikmah, menjalankanamar ma'ruf nahi mungkar. Orang jahat, orang tersesat, orang-orang "berdosa"adalah lahan subur untuk menanam kasih sayang.

Tentu saja, mencermati semua ini tidak perlu kitasekalian mengernyitkan dahi , sungguh menarik apa yang pernah dilontarkansahabat saya Moh. Ainun Najib ketika di pondok dulu;

"Tersenyumlah agar segala yang sulitmenjadi sedikit mudah...jika terlalu sulit menangislah agar tak menggumpal danmengendap..hisaplah udara dalam-dalam dan bersyukurlah karna kau masih diber iudara..."

"Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputisegala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat danmengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yangmenyala-nyala Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam sorga yang telahEngkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapak-bapakmereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang MahaPerkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan.Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu,sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mukmin: 7-9)

TARAWEH BERSAMA IMAM VALENTINO ROSSI


Sehabis taraweh,seorang jamaah menghampiri saya dan berbisik begini,"Sampean kalau ngimami terlalu lambat, bisa dipercepat sedikit lagi nggak..?"
Sungguh saya terhenyak, tertegun, tergagap mau jawab apa. Perasaan saya sudah cepat, kira-kira 120 KM/ jam. Jadi, taraweh kurang lebih ditempuh 30-45. Kalau saja Ibarat balapan dengan Valentino Rossi, saya tidak ketinggalan jauh lah, tapi ini jamaah masih minta dipercepat lagi. Kalau sudah begini, tampaknya valentino Rossi lebih tepat deh kalau jadi iimam, pasti dia mahir dan cepat finis.

Tentu saja saya tidak habis pikir, bayangan saya, kalau dipercepat lagi,  saya hawatir akan terjadi kemungkinan-kemungkinan sbb:
  1. Akan ada jamaah yang bakalan pake trining/ celana dan kaos olahraga, mungkin juga akan ada jamaah yang memakai kaos bergambar Valentino Rossi, Lorenzo, pembalap lainnya, bahkan mungkin juga akan ada jamaah yang memakai kaos bergambar pelari cepat dunia. Jadi susah membedakan antara jamaah taraweh dengan "jamaah olah raga"
  2. Bagi jamaah yang hamil bisa-bisa melahirkan/ keguguran, sedangkan jamaah yang tua-tua (Ibarat speda motor atau mobil tua),tulang-tulangnya pasti berbunyi " kretak kretek" bahkan bisa-bisa protol, dan nafasnya ngos-ngosan. Nah, kalau ini sampe terjadi,alangkah dlolimnya saya....
  3. Malaikat bisa jadi tertawa atau malah jengkel bahkan murka melihat jamaah Taraweh yang "kebut-kebutan".
  4. Coba bayangkan, jika taraweh dipacu dengan kecepatan 160 KM/Jam,bagaimana membaca fatihah dan surat-suratnya, pasti mulut imam akan belepotan dan berbusa
  5. Betapa tidak "sopannya" kita di hadapan ALLAH SWT yang telah memelihara detak nafas kita, solat saja kok terkesan "memperolok-olok"Tuhan. Ini bisa jadi masuk dalam kategori "PENGHINAAN TERHADAP TUHAN",wah pasti panjang ini pembahasannya
Jadi, kalau taraweh seperti ini semakin subur, maka seolah-olah menjalankan ibadah ini sekedar gugur kewajiban.
Tapi jujur, mungkin saya dan anda termasuk orang yang menyukai taraweh model  kebut-kebutan begini, sehingga tidak tertutup kemungkinan akan ada rekor MURI dan atau rekor dunia; TARAWEH TERCEPAT di dunia.MasyaALLAH.....

Hampir dipastikan,taraweh yang imamnya cepat, pasti jamaahnya banyak. sedang masjid-masjid yang imamnya lambat,biasanya jamaahnya sedikit.

Melihat kondisi demikian, untuk sementara waktu saya tidak cukup memiliki keberanian untuk menyalahkan, sebab bisa jadi akan ada yang menjawab begini;
  1. Halah...yang penting kan niat
  2. Sampean aja belum tentu masuk surga meskipun solat taraweh semalam suntuk
  3. Sesungguhnya sampean juga senang kan dengan model tarawih cepat begitu
  4. Kalau misalnya solat tarawih tidak dianjurkan, sampean senang kan, kan, kan, bahkan sampeyan bisa berteriak kegirangan. nah.....dst
Suka tidak suka, taraweh dan balapan merupakan fenomena yang menarik, apakah karena bangsa kita memang paling suka membangun jalan tol dimana mana. Konon jalan pintas, bebas hambatan yang akan memperlancar transportasi antar kota/termasuk solat memakai tol.

Jelas,bahwa ibadah itu adalah kebutuhan kita pada Tuhan, jangan dibalik, Tuhan butuh ibadah kita. Jadi Tuhan tidak butuh kita, mau baik mau buruk,Tuhan tidak butuh, itu urusanmu "sing-masing", kitalah yang butuh. Kalau kita sembahyang taraweh taat sama Dia, bahakan solat taraweh kebut-kebutanpun , Tuhan ndak akan berkurang eksistensinya.

Oleh karena itu;
  1. Kalau anda dan saya masih merasa bahwa taraweh/ ibadah kita lebih baik daripada Rosul maupun para sahabatnya,itu karena sempitnya pengetahuan kita tentang bagaimana sesungguhnya beribadah yang layak kepada Tuhan.
  2. Kalau anda dan saya hanya mampu menyimpulkan bahwa solat dan ibadah kita lebih baik dibanding Rosul dan para sahabatnya- itu sebenarnya hanya kesan sekilas dan bersifat kulit belaka.
  3. Kalau kita mau belajar sungguh-sungguh tentang bagaimana makna ibadah yang sesungguhnya,insyaallah kita akan mengerti makna Maha Rohman dan Maha Rohim IlahiRobbi...
Akhirnya, saya teringat ungkapan seorang sahabat;
Jalan pintas memang menyenangkan. Lebih cepat, lebih mudah. Secara tidak sadar kita hidup dalam pola pikir instant seperti itu. Mulai dari ingin cepat kaya , jalan pintas bagaimana traffic blognya melesat tinggi,sampai urusan memuja Tuhan. Jalan pintas mengumpulkan amal sekaligus mencari mesjid yang paling sedikit rakaatnya dalam taraweh, dan cepat pelaksanaanya. Sangat manusiawi bukan?

Lalu siapa yangbisa menyalahkan jalan pintas ?. Kalau sudah begini saya teringat ucapan sahabat saya dulu Moh. Ainun, " Wong Gusti Allah juga tidakmenyiapkan jalan tol menuju rumahNya "

Hayo ngaku; anda suka taraweh yang bagaimana, cepat, sedang, lambat, biasa-biasa saja....?

TADARRUS, SPEAKER DAN NAFSU BIRAHI


Seperti biasa, surau/ musholla kiai Sabrun setelah solat taraweh dianjutkan dengan tadarrus.
Biasanya yang sering tadarrus di musolla Kiai Sabrun ada 4 (empat) orang pemuda anggap saja namanya Marsulan, Mat Tinggal, Dul Qiyam dan Dul Gandul.
Pada saat Marsulan mengaji, suaranya terdengar “masyaALLOH”, bacaan huruf, panjang pendeknya sangat payah, belum lagi lagunya yang dibuat-buat. Pendek kata tidak “karuan” tajwidnya. Mungkin bagi yang mendengarkan dari jarak jauh akan berpikir, mau menyalahkan jauh dari musolla, “menyimak” sangat sulit untuk menikmati
Secara kebetulan pada saat Marsulan ngaji, speker menghadap ke arah barat. begitu selesai wajahnya terlihat berbinar, usut-punya usut berbinarnya wajah Marsulan karena perempuan yang “ditaksir” marsulan, sebut saja Marsiyem ada di sebelah barat Musolla.
Tentu saja Mat Tinggal tidak mau ketinggalan, tiba giliran dia, tiba-tiba Mat Tinggal memutar speker ke arah selatan, alasannya, pacarnya sebut saja Partuni rumahnya ada di sebelah selatan musolla.
Tidak mau kalah, tiba giliran Dul Qiyam mau ngaji, tiba-tiba dia memutar speker ke arah timur, alasannya sama, Dul Qiyam naksir perempuan sebut saja namanya Buri’a rumahnya di sebelah timur Musolla.
Terakhir giliran Dul Gandul ngaji. Sama seperti ketiga sahabatnya, sebelum ngaji dia memutar speker ke arah utara karena rumah pacarnya yang  bernama Markonah, ada di sebelah utara musolla.
Jadi, sejak empat orang tersebut ngaji, empat kali pula speaker berputar arah. Bayangkan, jika semalam ada 20 pemuda yang sama seperti itu, mungkin umur speker di musolla kiai Sabrun tidak akan berumur lima hari, “anchor kabbhi”, belum lagi kebingungan tetangga sekitar yang bertanya-tanya,’ kenapa speker kok berputar-putar”

Jadi, Amma ba’duh, setidaknya ada beberapa hal menarik;
  1. Setidaknya selama ada orang ngaji semoga kiamat ini ditangguhkan oleh ALAH SWT, karena masih ada orang yang membaca ayat-ayatNYA.
  2. Mohon jangan salah sangka, bisa jadi pada awalnya empat sahabat ini menjalankan ritual agama berupa ngaji atas dasar birahi, namun justru empat sahabat tadi suatu saat akan menyadari dan mendapat hidayah dari ALLAH SWT. sedangkan kita????
  3. Oleh karena itu Agama harus benar-benar dipahami sebagai kesatuan nilai-nilai tersebut di atas yang amat personal dan realistis. Sebab itulah penghayatan keagamaan yang baik bisa dilihat dari amal perbuatan, moralitas, serta praktek kehidupan sosial setiap umat.
Sengguh menarik apa yang dinyatakan dalam Al-Quran; Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.(Qs al-Baqarah 2:272).
Jadi, ayat di atas dengan tegas menyatakan bahwa kewajiban manusia hanya sekedar menyampaikan agar sadar akan nilai-nilai luhur suatu agama, selanjutnya, insyaf atau tidaknya seseorang, hanya Tuhan yang menentukan. Dengan kata lain, manusia hanya sekedar berusaha, namun Tuhanlah yang menentukannya.
tentu tak ada cara lain kecuali semua orang yang menganggap dirinya beragama, berusaha memulihkan agama dengan menjadikan agama sebagai norma dalam keseharian. Menjadikan agama bukan sekadar ritual, tapi merasukkan norma-norma agama ke jantung kehidupan keseharian manusia
Hanya dengan sikap bijak dalam menampilkan sisi spiritualitas dan religiusitas terdalam dari suatu agama, maka orang akan terbebas dari belenggu-belenggu lahiriyah. Sebab sisi spiritualitas dan religiusitas agama pada dasarnya memiliki wajah yang lebih humanis, manusiawi, universal.


Semoga bermanfaat, selamat tadarrusan…….

…..ANTARA PUASA, PAHALA, LAPAR DAN KEMARUK……Oleh: Saiful Abdullah (Saiba Al-Bangkalani)

Manusiawi, tentu saja manusiawi, kalau berpuasa ya lapar, ya haus. Kalau tidak berpuasa, ada yang mau dimakan, dalam keadaan normal, tentu saja tidak akan kelaparan dan kehausan. Jadi, sangat manusiawi, jika bagi sebagian orang  menahan rasa lapar, haus dan kekurangan itu terasa sangat berat.
Bagi orang yang merasa sangat haus dan lapar, termasuk yang saya alami hari ini, karena sahur sedikit (belum terbiasa), apa lagi jika tidak sempat sahur, kebablasan,  tentu saja  menantikan berbuka sangat terasa lama, dan berbagai makanan, minuman, kopi dan rokok berseliweran dibenak pikiran. Sementara bahasa tubuh -tepatnya bahasa perut-  semakin gamblang alias terang-terangan saja, krucuk krucuk krucuk......
Maaf anda jangan takabbur mengalihkan perhatian, pura-mura melihat perut orang lain, silahkan periksa perut masing-masing, terjadi apakah di siang yang panas ini?? Tentu saja, andai kalian bayangkan nasib saudara-saudara kita yang tiap hari kelaparan, niscaya perut kita akan bisa bertoleransi, masyaALLOH.....
Sampai saat ini, ya, kita membayangkan bunyi  bedug magrib merupakan sebuah harapan yang sangat dinanti-nantikan, karena bedug magrib dapat berarti sebuah isyarat   semua makanan, minuman hendak dilumat habis tanpa ampun....
Ya, siang ini saya membayangkan kejadian magrib kemarin dan mungkin magrib nanti petang begitu bedug berbunyi, saya yakin seyakin-yakinnya, (tapi saya tidak harus bersumpah atas nama Tuhan kan...) akan terjadi pertempuran hebat di meja makan masing-masing. Mungkin.....Saking lahapnya, “mubaddzir” rasanya kalau semua “material” yang bisa dimakan itu tidak dilahap habis.
Andai saja mungkin, maka traktor, jembatan, kayu-kayu hutan, bukit-bukit, perkebunan, minum minyak, air bendungan mau dilahap habis. Bukan itu saja, bahkan andai saja  Gubernur BEM,Presma,    , Bahkan Muammar Khadafi sekalipun jika ia masih hidup, jika ada di samping kalian saat itu, dipastikan akan menjadi santapan lauk pauk yang empuk pula.
Tentu saja perilaku seperti di atas, dalam perspektif Kiai Subrun, Gus Jebrat,  dan mungkin juga dalam perspektif Kiai Marsulan dapat dikualifikasikan “haram Muakkad”, “Haram Mugholladoh”, Haram Murokkab” dan entah haram apa lainnya, karena berbuka dalam jumlah yang melebihi standar syarat kesehatan tubuh namanya “Kemaruk”, amat berlebihan baik dalam jumlah maupun 'estetika makanannya.
Andaikan beliau-beliau  kiai Marsulan, Kiai Subrun, Gus Jebrat, ada di dekat kita, akan menasehati  dengan lembut;
“Cong (nak)…..hentikanlah makanmu sebelum kenyang, karena itu anjuran Rosul”
“Cong…..kalau kamu renungkan, betapa banyak di muka bumi ini orang-orang yang masih kalaparan, tidak tahu harus makan apa. Beruntunglah kamu masih ada yang bisa dimakan, kalau tidak, apakah kamu akan mencuri, merampok, korupsi, mbegal hanya sekedar mengganjal perutmu karena kelaparan. Ingatlah sebuah ungkapan yang manyatakan, “kadzal faqru an yakuna kufron” (kefakiran itu bisa menyebabkan kekafiran)
Mungkin saja beliau-beliau itu akan melanjutkan nasehat lembutnya;
“ Cong….sungguh besar hikmah puasa ini, karena kamu akan belajar tentang keikhlasan, kejujuran, sikap untuk berbagi, memahami orang lain dan seterusnya, dan seterusnya…” Tentu saja kalau hal ini bisa dilaksanakan, maka puasa akan menjadi lahan mendapatkan pahala yang sangat besar dari ALLOH Robbul Izzati.
Terakhir mungkin juga para Alim itu akan mengahiri nasehatnya seperti ini;
“Kamu tahu Muhammad?" "Tahu? Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wasallam, tahu? Ia manusia  mutiara yang memilih hidup sebagai orang jelata. Tidak pernah makan  kenyang lebih dari tiga hari, karena sesudah hari kedua ia tak punya  makanan lagi. Ia menjahit bajunya sendiri dan menambal sandalnya  sendiri. Muhammad Rosululloh SAW dijamin surganya, tetapi ia selalu takut kepada Tuhan  sehingga menangis di setiap sujudnya. Sedangkan kamu yang  pekerjaannya ,,,,,,, kelakuanmu penuh kerendahan budaya, perhatian kalian kepada Tuhan setengah-setengah, menginginkan nasib lebih enak dibanding Muhammad?
dan kalau kemudian kamu ditimpa kesusahan, kemiskinan, kelaparan, kekurangan, kegagalan, Apakah Tuhan yang kamu salahkan?"
Astagfirulloh…. siang ini sudah jam 13.00, saya masih sibuk dengan kerjaan belum solat dluhur..…….

Rabu, 18 Juli 2012

DATA DAN KONDISI MADRASAH NURUL ULUM


Mengingat banyaknya kekurangan sarana dan prasarana, mohon bantuan doa, dukungan dan bantuan biaya maupun lainnya, semoga mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya...
1.      Data Jumlah Murid Dan Ruang Kelas

Kelas
I
II
III
IV
V
VI
Keterangan
LK
8
8
12
10
3
3
44
PR
9
14
12
5
13
5
58
JMLH
17
22
24
15
16
8
102
Luas Ruangan
35 M2
35 M2
35 M2
35 M2
35 M2
30 M2
30 M2


2.      Kelulusan Murid

Tahun Pelajaran
Kelulusan
Murid yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi
Murid yang tidak melanjutkan
Lulus
Tidak Lulus
Jml
%
Alasan
Kawin
bekerja
Biaya
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
2009-2010
14
100%
-
-
10
72%
-
-
1
7%
2
14%
1
7%
2010-2011
15
100%
-
-
12
80%
3
20%
1
6%
2
14%
-
-
2011-2012
8
100%
-
-
8
100%
-
-
-
-
-
-
-
-





3.      Kondisi Guru

Jumlah Guru (Org)
Pendidikan tertinggi
Usia (org)
LK
PR
Total
SLTP/MTS
SLTA/MA/Sederajat
D1
D2
D3
S1
S2
GT
GTT
GB
GT
GTT
GB
20-30
30-40
40-50
>50

4

1
-
5
-
-
10
1
6
-
-
-
3
-
5
2
1
2



4.      Kesejahteraan Guru

Uraian
Gol II (Rata-Rata)
Gol III (Rata-rata)
Gol IV (rata-rata)
Gaji
Bantuan Transport
Kelebihan mengajar
Lain-lain
-
-
-
-
-
-
-
-


 

5.      Aspek Kurikulum
a.      Buku

Jenis buku
Jumlah
Kondisi
1.      Buku Pelajaran
1.Alqur’an
2.Hadits
3.Aqidah
4.Akhlak
5.Fiqih
6.Tajwid
7.Nahwu
8.Sorof
9.Bhs Arab
10.  Tarikh
11.  Bhs Imdonesia
12.  Matematika
13.  PPKN
14.  IPS
15.  IPA
16.  SKI

2.      Buku Muatan Lokal
-
-
-
3.      Buku Keterampilan
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

-



-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-



-



b.      Media Pembelajaran
Jenis Media
Jumlah
Kondisi
1.      OHP
2.      Papan Tulis
3.      Komputer
4.      Peta
5.      Globe
6.      Lainnya
-
4
1
2
1
-
Baik

6.      Sarana dan prasarana
a.      Fisik
Gedung/Ruang
Jumlah
Luas (M2)
Kondisi
Baik
Rusak Ringan
Rusak sedang
Rusak berat
Kelas
Laboratorium
Perpustakaan
Keterampilan
Kesenian
Musholla
Kopsis
Kantin
Lainnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b.      Perpustakaan

Judul Buku
Jumlah
Keterangan

-

-
-


c.       Laboratorium/Bengkel bekerja

Nama Alat
Jumlah
Keterangan
-

-
-


d.      Meubeler

Nama Barang
Jumlah
Keterangan
_

_
-


e.       Peralatan olahraga dan kesenian


Nama Alat
Jumlah
Keterangan

-
-
-


7.      Anggaran Sekolah
a.       Pembiayaan Sekolah/ Madrasah sesuai RAPBS/M

Tahun Pelajaran
Pemerintah
Komite Sekolah
Masyarakat
Kerjasama
Jumlah
2009/2010
-
-
-
-
-
2010/2011
-
-
-
-
-
2011/2012
-
-
-
-
-


b.      Jenis Pembiayaan Sekolah/ Madrasah

Jenis Pembiayaan
Sumber Dana
Jumlah
1.      Gaji
2.      Listrik/ Air/ Telepon
3.      Oprasional
4.      ATK
5.      DOP
6.      BOP
7.      Biaya Minimal
8.      OJK
9.      OPF
10.  Lainnya

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-




8.      Keadaan Orang tua
a.       Pekerjaan

Pekerjaan
Jumlah
%
PNS
2
2%
TNI/POLRI
-
-
Swasta
4
4%
Petani
78
76%
Nelayan
12
12%
Lainnya
6
6%

b.      Tingkat Pendidikan

Pendidikan
Jumlah
%
SD
45
47%
SLTP
32
34%
SLTA
16
17%
Perguruan Tinggi
2
2%

c.       Penghasilan

Penghasilan
Jumlah
%
<50.000,-
35
37%
500.000-1.000.000,-
30
32%
1.000.000-1.500.000,-
20
21%
>1.500.000,-
10
10%

d.      Tingkat Pendidikan

Pendidikan
Jumlah
%
SD
45
47%
SLTP
32
34%
SLTA
16
17%
Perguruan Tinggi
2
2%

9.      Komite Sekolah/Madrasah
Uraian
Ya/Tidak
1.      Unsur
A Guru
A Tokoh Masyarakat
A Siswa
A Ulama
A Orangtua
A Lainnya

Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
2.      Peran
A Perencana
A Pembiayaan
A Pengawasan
A Lainnya

Ya
Ya
Ya
-


10.  Potensi Sekolah/Madrasah yang dapat dikembangkan

Bidang
Jumlah (RP)

-


-


11.  Potensi Lingkungan yang dapat membantu sekolah

Bidang
Jumlah (RP)

-


-


12.  Kerjasama

Bidang
Jumlah (RP)

-


-



Perlunya Peningkatan kesejahteraan bagi guru-guru madrasah maupun peningkatan pembiayaan oprasional penyelenggaraan proses belajar mengajar. Harus diakui ! bahwa guru-guru (Ustad) yang mengabdikan diri kepada dunia pendidikan  (terutama di lingkungan Madrasah Nurul Ulum) tidak memiliki gaji yang memadai,  apalagi meningkatkan kesejahteraan mereka. Rata-rata mereka mendapat gaji Rp. 30.000,- (Tigapuluh Ribu Rupiah), tentu gaji itu tidak sepadan dengan keikhlasan mereka dalam mengabdikan diri di dunia pendidikan, dan tentu pula sangat tidak cukup untuk biaya hidup dengan gaji sebesar itu.
Agar para guru (Ustad) tambah semangat dalam mengabdikan dirinya, dipandang perlu untuk memberikan penghargaan kepada mereka, lebih-lebih jika pemerintah memberikan gaji yang layak bagi mereka agar terjadi keseimbangan dalam proses pencerdasan kehidupan berbangsa, sebab mereka sama seperti guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri sama-sama mengabdi untuk dunia pendidikan. Perbedaannya adalah; mereka (ustad) tidak memiliki penghasilan tetap yang sepadan dengan Pegawai negeri pada umumnya. Bahkan dalam banyak hal mereka lebih merasa ikhlas menerima kenyataan yang dialami; kekurangan dan ketidak pastian.
Saran yang terbaik pada pemerintah adalah; perlunya perhatian serius terhadap nasib pendidikan khususnya Madrasah, lebih khusus lagi peningkatan mutu dan kesejahteraan para pengajar (para ustad).

Kepala madrasah





SAIFUL ABDULLAH, SH





Kondisi Guru dan Karyawan


No
Nama
Tempat/tgl lahir
Pendi
dikan
Jabatan
Kesejahteraan
Bantuan Transport
Status penggajian
Mata Pelajaran
1.      
SAIFUL ABDULLAH, SH
Bkl, 28-11-1972
S1
Kepala
-
-
Honor
Tarikh Islam, Tajwid
2.      
Hj. Muzayyahah, Azmi
Bkl, 31-12- 1950
MTSK
Guru
-
-
Honor
Al-Qur’an/Tajwid
3.      
Siti Ni’matul Luaily, S.Pd
Bkl, 08-10-1970
S1
 Guru
-
-
Honor
Bahasa Indonesia
4.      
SAIFUL ABDULLAH, SH
Bkl, 12-12-1976
SMA
Guru
-
-
Honor
Bhs Arab, fiqih, tafsir hadits
5.      
Musoffa’ Azmi
Bkl, 17-12-1976
MAPK
Guru
-
-
Honor
Akhlak
6.      
Siti Rohmatut Tammah
Bkl, 22-08-1985
MAN
Guru
-
-
Honor
PPKN/IPS
7.      
Sri Purnamawati
Bkl, 15-12-83
MAN
Guru
-
-
Honor
Baca Tulis/IPA
8.      
Hanik Atun Ni’amah, SH
Sby, 10-03-1983
S1
Guru
-
-
Honor
Matematika, Keterampilan
9.      
Saruni
Bkl, 4-6-1983
SMP
TU
-
-
Honor
-
10.  
Zainal Arifin, S.Pd
Nganjuk,15-11-1968
S1
Komite
-
-
-
-






DATA INVENTARIS


No
Jenis
Kondisi Riil
Jml

Kebutuhan
Ket
Baik
R.Berat
R. Ringan
1
Gedung
-
-
1
1
3 gedung

2
Ruang Guru
-
-
-
-
1 ruang
Numpang Pondok
TEMPAT BELAJAR
1
Ruang Kelas
1
1
1
3
6 Ruang
3 kelas Numpang Pondok
2
Meja Murid
-
-
-
-
200

Murid lesehan

3
Kursi
-
-
-
-
200
Murid lesehan
4
Papan Tulis
2
1
1
4
6
Perbaikan&pengadaan
5
Lemari Kelas
-
-
-
-
6
Butuh pengadaan
6
Alat Peraga
-
-
1 set
1
9
Butuh pengadaan
SARANA PENDUKUNG
1
Ruang Perpus
-
-
-
-
1
Butuh pengadaan
2
Ruang UKS
-
-
-
-
1
Butuh pengadaan
3
Ruang Laborat
-
-
-
-
1
Butuh pengadaan
4
Ruang Koprasi
-
-
-
-
1
Butuh pengadaan
5
Ruang Keterampilan
-
-
-
-
1
Butuh pengadaan
6
Musholla
-
-
-
-
1
Numpang Pondok/ Kondisi Rusak
7
WC
1
-
-
1
2
-
8
Kamar Mandi
3
-
-
3
3
-
TATA USAHA
1
Ruang
-
-
-
-
1
Butuh pengadaan
2
Meja
-
-
-
-
5
Butuh pengadaan
3
Kursi
-
-
-
-
5
Butuh pengadaan
4
Komputer
-
-
-
-
1 set
Milik Pondok (Butuh pengadaan)
5
Lemari
-
-
-
-
3
Butuh pengadaan


 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes