Selasa, 14 Agustus 2012

PUASA, MA’SIAT dan NORAK BUANGET


Oleh: Saiba Al-Bangkalani

 Norak banget nih orang….! seloroh batinku saat melihat muda-mudi berboncengan sambil melakukan perbuatan “kurang beradab”. Ceritanya begini; saat dalam perjalanan pulang dari kampus sore hari, di depan saya sepasang muda-mudi berboncengan.
Terlihat jelas dari jarak dekat; sambil dibonceng,  tangan kanan si cewek merangkul, sedang tangan kirinya -sepenglihatan saya dari belakang, mungkin benar, mungkin salah - meraba-raba anu (property) cowoknya, atau jangan-jangan merogoh kantong celana cowoknya, hahay….yang jelas si cewek meraba-raba Batin saya, “kok sempat-sempatnya….”..
Tentu saja peristiwa ini sungguh di luar dugaan dan sangat “menguntungkan” saya. Sekali lagi,  sungguh saya sangat “beruntung”:
  1. saya melihat “tontonan” gratis yang sangat jarang bisa dinikmati di muka umum
  2. Beruntung seloroh batin saya (Selorohku; Norak banget nih orang….!) tidak kedengaran mereka. Andai saja mereka mendengar seloroh batin saya, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi;
·         mereka akan memisuhi saya
·         bisa jadi mereka mengatakan begini, “halah jangan munafik lu, jangan sok suci lu…dulu ente juga seperti guwe, ente juga senang”. untuk adegan seperti ini “porkelap” saya tidak pernah melakukan
·         mungkin juga mereka akan mengatakan begini,” salah lu ngapain mata lu perhatiin guwe”. Nah ane harus jawab apa?????
·         atau bisa saja mereka bilang begini, “ ente ngiler ya, ikutankah??” Nah….apa yang harus kulakukan dapat tawaran menarik begini
  1. untungnya hari  ini bulan puasa, dan saya berpuasa , setidak-tidaknya saya beristighfar,” astagfirullah….”.
  2. Untungnya lagi saya sudah punya istri, kalau tidak, anda bisa bayangkan, begitu sampe rumah apa yang terjadi setelah melihat “tontonan gratis” itu.
  3. Beruntung dosa itu tidak berbentuk bisul, bayangkan kalau menikmati tontonan tadi juga berdosa, berapa bisul yang akan tampak di wajah saya, gara-gara menikmati “atraksi gratis” tersebut.
  4. “Tontonan gratis” tadi membuat saya berfikir, dan mendapatkan hikmah yang sangat besar, diantaranya;
·         Saya berfikir, “ Apakah atraksi demikian sudah merata di Indonesia???”, jika iya,“ berapa lama lagi kiamat ini akan terjadi”, kalau tidak, maka peringatan/ bencana apa lagi yang akan ditimpakan Tuhan.  untuk yang ini mohon dengan sangat anda jangan menjawab begini, “ Sana nanya sendiri sama Tuhan”.
·         Saya berdoa kepada ALLAH SWT, kira-kira begini, “ Ya Allah….lindungilah kami dan anak keturunan kami –apalagi anak saya yang pertama perempuan- dari kemurkaanMU dan perbuatan-perbuatan yang ENGKAU larang, jadikanlah mereka orang-orang yang solihin dan solihah
·         Saya berdoa bukan hanya untuk keluarga saya saja, semuanya semoga dalam perlindungan ALLAH SWT..
  1. saya beruntung melihat “atraksi gratis” ini, setidaknya saya makin memahami bahwa hidup ini bukan semata-mata hitam putih saja, justru adanya atraksi, bahkan mungkin “kebejatan” manusia inilah yang menyebabkan ada kiai, ustadz, guru dan lain sebagainya.
Tapi, ketahuilah, bahwa “Puasa adalah setengah dari kesabaran.” Sabar terdiri dari tiga macam
1. Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT.
2. Sabar dalam menjauhi segala hal yg diharamkan Allah SWT.
3. Sabar terhadap taqdir atau ketentuan Allah SWT yg menyakitkan.

Terlepas dari itu semua, sesampainya di rumah, saya “terpaksa” membuka catatan-catatan kearifan almarhum ramanda, intinya begini;
  1. Ma’siat itu dilakukan siang atau malam –bahkan dalam bulan puasapun- tetap bernama ma’siat, dan ma’siat itu tetap dosa.
  2. Puasa Romadlon itu hanya untuk ALLOH SWT.
  3. Puasa “orang awam” –kata almarhum ramanda- hanyalah sekedar menahan lapar, sedangkan puasa “orang di atas awam” adalah menahan lapar  dan nafsu.
  4. Menghadapi “zaman tidak beradab” ini kita harus berdamai dengan diri sendiri dan berbaik sangka kepada Tuhan
  5. Alloh lah yang mutlak member petunjuk dan hidayah kepada siapa saja, termasuk kepada kita untuk meneladani diri sendiri
Memang di dalam salah satu cara berpikir tasawuf , orang bejat membutuhkan orang baik, sebab orang bejat adalah jalan memperbanyak amal untuk berdakwah, menasehati, mengambil hikmah, menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar. Orang jahat, orang tersesat, orang-orang “berdosa” adalah lahan subur untuk menanam kasih sayang.
Tentu saja, mencermati semua ini tidak perlu kita sekalian mengernyitkan dahi , sungguh menarik apa yang pernah dilontarkan sahabat saya Moh. Ainun Najib ketika di pondok dulu;
 "Tersenyumlah agar segala yang sulit menjadi sedikit mudah...jika terlalu sulit menangislah agar tak menggumpal dan mengendap..hisaplah udara dalam-dalam dan bersyukurlah karna kau masih diberi udara..."
"Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam sorga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mukmin: 7-9)


PUISI DAN CATATAN SAIBA AL-BANGKALANI


LOK NEMMOH JUDUL

Tapi mengapa pengaduanmu terus saja menggumpal
Pada setiap debur nafas yang tak seirama
Ataukah mesti kuhempaskan beban yang kau titipkan pada camar yang berebut malam
Ketika kenyataan hampir menenggelamkan harapanmu
Pada rindu yang tak bertuan….
HARI DAN TANGGAL TERAKHIR DI BULAN NOPEMBER ‘95

Lalu jika kau baca ungkapan ini pada suatu masa
Aku takkan pernah mengadukan airmata yang menagisi panjang pengembaraan ini  tidak bertuan
Dan…sehabis itu kita tidak lagi pernah mempunyai arti dan makna

Lalu setelah sang kata terpasung pada pualam
Tiada saksi yang paling jujur, selain bayangan yang mengiringi dan menghampiri kita
Begitu setia, sepanjang siang, sepanjang malam

Lalu di manakah dirimu ketika ditelan pekat gulita???

Lalu sayang…! ternyata siang dan malam bukan hanya milik kita saja, karena siang bukan penghibur dan malam bukanlah pelacur.
Sepenuhnya kebijaksanaan adalah rasa

Lalu ketika genap sudah segala kata, maka sempurna sudah bayangmu dan berlal

ah……
Sudahlah…
Malam tlah sempurna, aku mau bobok, agar bisa berjumpa dalam mimpiku..




EDISI LANJUTAN
Pada malam yang melantunkan sepi
Aku masih tertekun pada kenyataan yang aku alami.
Selama aku hidup- sampai detik ini-. Ternyata masih ada orang lain yang memperhatikan pengembaraan tiada bertepi
Ketika kujatuh, kutersesat, selebihnya aku tidak merasa apa-apa lagi

Aku tidak pernah merasa, kalau suatu saat tulisan ini kelak akan menjadi apa
Aku tidak pernah berpikir untuk itu….












BISMIKALLOHUMMA

Dalam setiap pintaku, doa
Dalam setiap doaku, harap
padaMu terkasih
pasaMu tersayang

Diri-MU Tuan bermakna
diriku, hamba, hina

Tersisihku dalam lorong-lorong cinta
Terbanku dalam jurang

Bismika ya dzal jalali wal Ikrom
Bismika Alohumma Ya Rohman, Ya Rohim

Tangisanku saying, adalah air mata
Tangisanku saying, adalah rindu
Tangisanku kasih, adalah cinta



TOLONG
Tolong….!
Tolong….!
Tolong….!
Daku terbakar api asmara (kobong nih ye…)

Lontong….eh lemper
aku terjerat tali cinta (picek bekne, lha wong blakrak wae)

Tolong…!
dia mencuri hatiku (Satpam…..maling tuh…)

Tolong….
Ke manakah kuadukan semua ini (ke Pengadilan cinta)










PERSANGKAAN

bayanganmu lama kusimpan rapi, jauh di dasar hatiku (oooo sangkaku neng lemari)

Tak kuat menahan luka ini (berapa kilo sihhh)

Oh angin malam… (he eh he eh)
Sampaikan rinduku padanya (Angin menjawab; aku bukan pak pos) agar tidak tambah parah

dan…kini…. (iya kenapa???)
Jika aku bunuh diri (Eit jangan, itu dosa!!!)
Usah kau hadiri kematianku (Lha wong gak ada undangan kok)
menyiram nisanku dengan air mata (Wah gulbat hatiku…)





SALAM TERAKHIR

Dengan nafas cinta dihembuskan
Salam terakhirmu, ketidakberdayaan
Memanggil nama Tuhan

Dengus lengos nafasmu mendesahkan
Seribu cinta
Mengkristal
Hambar
Runyam
Bersatu warna

Izainkanlah aku memakimu
Sebagai salam sayangmu padaku
Agar tiada lagi kata cinta dan rindumu
Bertahta dalam hati

dan…
Izinkanlah aku memakimu dengan kata-kat sayang….








CINTAMU MAMA
26 Sept 1996
Sisa-sisa sayangmu mam….
yang kau guratkan masih berbekas tajam

Tap mam….
Pohon cinta yang kau tanamkan, pada siapa kutuaikan
Pada cakrawala???
Atau pada langit luas tanpa batas?????
Padahal warisan yang kau sisakan hanya Satu
Bahwa cintamu padaku tidak pernah diwakilkan…

Mam…
Aku tlah purba oleh waktu dan masa
akankah sisa-sisamu sia-sia..?
Ketika dengan susah payah segala asa kau gantungkan di atas harapan anakmu
dan….
dengan susah payah kau semaikan rasa rindu
Tapi….
ah kehadirannya membuat aku berspekulasi
Setelah bayangnya dahir mengecupku
dan berlalu…..



MALAM KEAKRABAN 25 September 1996
Secangkir kopi ospek ‘96



Aku telah meneriakkan keangkaramurkaan..
Aku mengibarkan panji-panji setan
Hak mereka telah kuperkosa dengan kata-kata
dan…entah sudah berapa banyak kata kuhamburkan dengan lantang
Seolah sudah lantak digunakan “melindungi” gerak, tindakan yang semu dan tidak pernah ada.

Nyatanya…sudah terlalu banyak slogan dan omong kosong bersliweran atas nama nilai-nilai luhur yang ternyata hanya AMBISIUS!!!
Sekali lagi AMBISIUS!!!

Bangsat!

Barangkali bisa dipahami kalau adik-adik mulai tak percaya dengan kata-kata yang sudah letih oleh beban yang membonceng “kepentingan2” individu

Lalu masihkah kita bersikap jujur di tengah lautan kata-kata yang begitu luas untuk berenang dan menyelami basa-basi, kebohongan dan kepura-puraan yang dieksploitasi dengan bebasnya.
…kotoran (maaf sensor)

Seharusnya aku bungkam hanya karena hak untuk menyatakan kebenaran semakin menyempit.
Semuanya berpulang pada hati besar kita bersama….

Catatan: salam sayang special untuk Ismail yang telah legrek dengan kata-kata




KEADILAN ITU BERNAMA UANG
KETIKA KUDENGAR KABAR tentang RETAKNYA TANGKAI TIMBANGAN. Aku jadi duka. Neraca yang dulu setimbang, kini tangkainya telah bengkok dan patah. Apakah karena terlalu sering menimbang gumpalan uang, membayar gadaian lembar-lembar keadilan???? (Bahtiar Suryani)








ISLAM DAN OPTIMISME
Aku pernah berfikir bahwa hidup ini tidak bermakna dan tidak bertujuan, bahkan penuh kesengsaraan. Sehingga seakan-akan mati itu lebih baik dari pada  hidup.
Karena itu, seandainya aku bisa memilih, tentu lebh suka tidak pernah ada di dunia ini..!!!

Ternyata setelah aku sadari, itu adalah pandangan orang-orang yang pesimis
Islam menegaskan bahwa hidup ini cukup berharga, karena mempunyai makna dan tujuan untuk diperjuangkan. yang terpenting adalah bagaimana mengarahkan diri untuk menempuh hidup dengan memilih makna dan tujuan yang baik dan benar.

Arti dan makna hidup ditemukan dalam usaha kita mencari, mencari dan mencari keridloaan ALLOH Yang Maha Pengasih Maha Penyayang….









KURELAKAN
28 Oktober ‘97
Kemarin aku tawarkan persaksian
Pada takaran takdir yang kau gelisahkan
dengan harga ketulusan

Setiap persangkaan yang kunantikan
dengan ragu dan susah payah ombak di hati kuredakan
Dukamu tiada reda jua

Haruskah kita gugat kebijaksanaan yang dititipkanNYA
Melalui kemarau hatimu yang sudah letih dengan do’a-do’a
Atau kau memang bosan dengan jejak perumpamaan yang kutinggalkan
Atau kau memang bosan terhadap setiap jejak kehadiranku

Sudahlah…
Biar aku saja yang menjadi tumbal persembahan
Sebagai penebus penderitaanmu

Kuingin kau tetap bahagia…..




HATIKU CUMA SATU MILIK KEABADIAN-MU
Purnama, Desember ‘97


Perputaran siang dan malam bukanlah transaksi hidup dan kehidupan
Ketika sobekan kalender mengawinkan siang dan malam
Melahirkan hari, tanggal, bulan, bahkan tahun

Kita lalui saja dengan tawa dan air mata
Tentang gairah nafas hidup ini

Tapi mengapa pengaduanmu terus saja mengganjal
dan……..selalu kubawa lari
Pada setiap debur nafas yang tak seirama

Ataukah mesti kuhempaskan beban yang kau titipkan dalam persengketaan kita
Sementara kita tidak bisa lari dari takdir yang DIA jadikan tamzil bagi yang lain
Kenyataan hampir menenggelamkan harapanmu

Atau kau anggap hidup ini sudah tidak lagi berarti…!!!???

Aku ingin berkata” siapa akan mengikhlaskan kekasih berpaling
atau bahkan bercinta dengan yang lain

Kau masih hidup dalam realita
Karena setiap persaksian dan pernyataan yang pernah kualamatkan padamu
Hanyalah kesetiaan pada penantian yang sia-sia











KAU TAK KAN PERNAH MEMAHAMI
Purnama, Desember ‘97


Akan kubisikkan padamu tentang sesuatu
“Ruh hidupmu lebih kucintai dari pada kecantikanmu”
dan perbuatanmu yang kadang menjengkelkan

Aku yakin lewat pancaran mata dan mimic wajahmu
tersirat kau tak pernah merasakan dan memahami
bahwa bagiku hidupmu dangat berharga
Sekalipun letih jiwamu bertambah parah

Barangkali ini bukan kesalahan
Jika aku berusaha melupakan di mana kusimpan cerita cinta dan rindu
Ketika kau selalu berusaha menghapuskan jejak perjalanan
dan kau…dibesarkan oleh sesal dan putus asa

di keabadian-MU kah tangis dan tawa ini kita kawinkan????


MEMINJAM KEBAHAGIAAN
22  Desember ‘97

Seharusnya aku merasa malu
Menanyakan dan menghujat rahasia takdirMU
yang kadang menyeret ke tepian jurang terjal
Bahwa roda kehidupan tidak berkepastian

Dan hari ini, jika hendak kau sempurnakan beban di pungungku
Tikamlah!!!!
Oleh tanganmu sendiri
Aku tidak akan memejamkan mata
Oleh kilatan belati dan rasa pedih itu

Itu lebih berarti
Dari pada kau memaksaku mengartikan puisi yang kurangkai sendiri

Bahwa kau telah merdeka
dengan mendirikan tarian-tarian egoism
di atas lka-luka perang yang tak berkesudahan

Ternyata kita banga
Atas jerih payah dan hasil keringat sendiri
Kebahagiaan yang dipinjam dari orang lain.







Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas
karunia itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat –Hamka
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Senin, 13 Agustus 2012

SILSILAH BANI ABDILLAH (BUJUK KOLLA) PROBUNGAN

 Oleh; Saiful Abdullah, SH, MH

Pengantar;
  1. Silsilah ini disusun berdasarkan catatan alm. Muhlisuddin bin Muslimah
  2. Mengingat catatan ini ada yang kurang jelas mengakibatkan ada nama yang tidak terbaca dengan baik, sehingga bagi yang merasa dzuriyyah K. Abduloh salah dalam penulisan atau tidak tercantum mohon dikoreksi
  3. Sejarahnya cukup menarik sebab beliau banyak menurunkan tokoh-tokoh kiai yang mendirikan Pesantren di bagian tenggara kecamatan klampis, pengaruhnya sampai ke daerah desa dan kecamatan lain, antara lain Manonggal, Panyaksakan, Bragang, Sorjan, Glintong. Sementara di kecamatan lain, pengaruh beliau sampai ke daerah Klapayan, Maneron, lentok, binoloh, gangsean dan adaerah-daerah lain kecamatan Sepuluh sampai kecamatan Geger bagian utara.
  4. Salah satu hal berkaitan dengan Kiai Abdulloh “ BUJUK KOLLA” yang mengagumkan adalah selain sebagai leluhur masyarakat Probungan yang menurunkan para kiai, adalah keberadaan “KOLLA” probungan tempat pertapaan beliau. Sampai saat ini, makam beliau masih belum ditemukan, meskipun ada yang mengklaim makam beliau berada di Tengginah Bator Klampis, namun kebenaran itu masih perlu diverifikasi kebenarannya. Kenyataan ini menjadi menarik, sesungguhnya makam asli Beliau tidak ada yang tahu dan tergantung pendapat orang, mengingat dari keturunan beliau tidak ada yang tahu persis keberadaan makam Kiai Abdulloh, bagi masyarakat Probungan Tenggun Klampis lebih dikenal dengan “ BUJUK KOLLA”, masing-masing orang memiliki pendapat, cerita dan versi tersendiri. Yang paling penting adalah beliau merupakan leluhur masyarakat Probungan
  5. Yang menjadi fokus dalam tulisan ini  adalah, sejarah Probungan dan perkembangannya, Makam Bujuk Kolla, biografinya, maupun pengetahuan masyarakat Probungan  mengenai Kiai Abdulloh “ BUJUK KOLLA” dari segi ‘sejarah lisan’. Dari ‘sejarah lisan’ yang dimaksudkan adalah cerita-cerita Kiai Abdulloh “ BUJUK KOLLA” dan Probungan yang di turun-temurunkan dalam masyarakat tersebut. Topik ini dijadikan fokus sebab keberadaan banyak misteri mengenai Kiai Abdulloh “ BUJUK KOLLA” dan Probungan .
  6. Mohon ini dijadikan sebagai penyambung silaturrohim antar keluarga besar Bani Abdillah
  7. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika terdapat kesalahan

Disusun; 21 Romadlon14…H/ 10-11 Agustus 2012



KIAI ABDULLOH ( BUJUK KOLLA) memiliki seorang putra
èKIAI QOSIM (BUJUK LANGGAR) Memiliki Keturunan:
  1. NYAI ISMANI
  2. KIAI SYAFI’I
  3. KIAI MUHAMMAD
  4. KIAI ABDUL (Masih dalam penelusuran)
  5. KIAI TOHA


  1. NYAI ISMANI binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan: 1. Abdul Halim, 2. Nu’man, 3. Sa’id, 4. Bakri
1.1.            Abdul Halim (menikah dengan sepupunya; Nyai tisnawati binti Kiai Syafii bin Kiai Qosim, bin Kiai Abdulloh)bin Nyai Ismani Bin Kiai Qosim memiliki keturunan: 1. Tasu’a, 2. Maryan, 3. Gedde, 4. Binal
1.2.            Nu’man bin Nyai Ismani Bin Kiai Qosim memiliki keturunan: 1. Maisuro, 2. Fadli, 3. Ma’rifah, 4. Ahmad, Khotimah
1.3.            Sa’id bin Nyai Ismani Bin Kiai Qosim memiliki keturunan: 1. Mudzammal, 2. Essri, 3. Mutammimah
1.4.Bakri bin Nyai Ismani Bin Kiai Qosim memiliki keturunan: 1. Tartila, 2. Marissa

  1. KIAI SYAFI’I bin Kiai Qosim Bujuk Langgar : memiliki keturunan: 1. KH. Muhammad Rosul, 2. Tisnawati, 3. Sariganti, 4. Sarimunah, 5. KH. ZAINAL ADZIM, 6. Layyinah, 7. Habila,
2.1.         KH. MUHAMMAD ROSUL bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Fauzan (tidak memiliki/ tidak diketahui keturunannya), 2. Nyai Khfifah
2.2.         NYAI TISNAWATI (Menikah dengan sepupunya; Kiai Abd. Halim bin Nyai Ismani bin Kiai Qosim) binti Kiai Syafii  bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;  1. Tasu’a, 2. Maryan, 3. Gedde, 4. Binal (Lihat angka romawi II è1.1.)
2.3.         SARIGANTI  Binti Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Ratmi, 2. Ti’ah
2.4.         SARIMUNAH Binti Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Basuni, 2. Tipa



2.5.         KH. ZINAL ADZIM (Juk Roma) bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. NYAI HJ. SITI MARDIYAH. Kemudian KH. ZAINAL ADZIM menikah lagi ke Arosbaya memiliki keturunan: 1. Maryati
v  Pernikahan pertama KH Zainal Adzim, mempunyai keturunan;
2.5.1.      NYAI HJ. SITI MARDIYAH binti KH. Zainal Adzim Bin Kiai Syafii, bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh menikah dengan KH. ZAYADI Tengginah Bator memiliki keturunan: 1. Muh. Zaini, St. Asizah
1.      Muh. Zaini bin Nyai Hj. St mardiyah Binti KH. Zainal Adzim (Juk Roma) bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan:  1. Muhibbah memiliki anak ( Ainul Yaqin, Pipit, Aris), 2. Mundzir memiliki anak (…..) , 3. Muyassaroh memiliki anak (Akmal)
2.      NYAI ST. ASIZAH (menikah dengan saudara tiga pupu: Asmo’I bin Mudammal bin Sa’id bin Nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh)  binti  Nyai Hj. St mardiyah Binti KH. Zainal Adzim (Juk Roma) bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan:
1.      HJ. SITI MUZAYYAHAH, (Menikah dengan RH. Abdullah, MA, desa Bator) binti St. Asizah binti Hj. St. Mardiyah binti KH Zainal Adzim bin Kiai Syafii bin Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1. St. Ni’matul Luaily, S.Pd, memiliki anak; (Zainatun Ni’am, Waridun Nafis ) 2. SAIFUL ABDULLAH, SH, MH, memiliki anak; (R. Ayu Farhatut Dzaroini; RM. Fahmi Zaidul Adzim)  3. Faishol Abdulah memiliki anak (Sa’idatul Af’idah) ,4.  Nurkholis Abdullah memiliki anak (M. Farrosul Miqdad) ,5.  St. Rohmatut Tammah memiliki anak (Awwab Romdlon Jalil)

2.      Muh. Zahid memiliki keturunan (Mauazzazah; Mulhidah) ,
3.      Hj. St Zubaidah memiliki keturunan (H. Iyus Efendi; Sri Purnamawati),
4.      Hj. Ummu Kultsum memiliki keturunan (Iin Sugianto, Luluk, Utqotul hasanah),
5.      Hj. St. Muhayyaroh memiliki keturunan (Yunis, Yutri),
6.      Musoffa’ Azmi memiliki keturunan (Naifatun Nazwa Baiduri)


v  Pernikahan pertama KH Zainal Adzim ke Arosbaya, mempunyai keturunan;
2.5.2.      Maryati (Arosbaya) binti KH. Zainal Adzim bin K. Syafii, bin K. Qosim memiliki keturunan;
1.      Madani memiliki keturunan;
è Mustahifah memiliki anak ; Abd. Asiz
2.      Mukhtar memiiki Keturunan; Khowiyah, Fatimatus Zahroh, Abdul Ghoni, M. Ma’ruf, Nur khotimah , Sumaidah, Sofiyah
3.      Mu’id memiliki keturunan;
1.       Siti Maryam memiliki keturunan; Umar faruq, maryati, Mardliyah
2.       Khotimah
3.       Imam memiliki anak; Ummu Wahyuni, Alfiyah Nur Laili
4.       Makmum
5.       Khoridah memiliki anak; Fatimatus Zahroh

2.6.         LAYYINAH binti Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Abdulloh, 2. Mun’im, 3. Sofwah

2.7.         HABILA binti Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Habila, 2. Musbiroh, 3. Umar, 4. Fadli, 5. H. Muh. Soleh, 6. Zahri

  1. KIAI MUHAMMAD bin Kiai Qosim Bujuk Langgar memiliki keturunan : 1. Abu Ammar/ Abu Umar
3.1.            Abu Ammar/ Umar bin Kiai Muhammad bin Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan:
1. Huzaimah, menikah dengan Fadli bin Nu’man bin ismani
2. Jatihah
  1. KIAI ABDUL/ kiai Abid bin Kiai Qosim Bujuk Langgar tidak memiliki keturunan (tidak diketahui keturunannya) menurut informasi, beliau ini hijrah ke daerah sembung Surabaya timur
  2. KIAI TOHA bin Kiai Qosim Bujuk Langgar bin Kiai Abdulloh  memiliki keturunan yang tersebar di Pakoran Burneh Bangkalan: 1. Marfu’ah, 2. Tamima, 3. Rodliyah, 4. Muh. Nahrowi
5.1.      Marfu’ah binti bin kiai Toha bin bin Kiai Qosim Bujuk Langgar bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan: 1. Markawi, 2. Zakariya, 3. Nawiroh, 3. Sufiyah, 4. Nur, 5. Aminah
5.2.      Tamima bin kiai Toha bin kiai Toha bin bin Kiai Qosim Bujuk Langgar bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan: 1. Hanifah, 2. Kiai M’sum
5.3.      Rodliyah binti kiai Toha bin bin Kiai Qosim Bujuk Langgar bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan: 1. Nima
5.4.      Muh. Nahrowi bin kiai Toha bin bin Kiai Qosim Bujuk Langgar bin Kiai Abdulloh tidak memiliki keturunan
RINCIAN KETERANGAN KETURUNAN KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
NYAI ISMANI BINTI KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
NYAI ISMANI binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan:
  1. Abdul Haim
  2. Nu’man
  3. Sa’id
  4. Bakiru


NYAI ISMANI binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan:
                          I.            Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan; 1. Tasu’a, 2. Maryan, 3. Gedde, 4. Binal

1.1.   Tasu’a binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan; 1. Masturoh, 2. Rahbini, 3. Maimunah, 4. Mas’udah

1.1.1.      Masturoh binti Tasu’a binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan:  Zamiyah
1.      Zamiyah memiliki keturunan:
1)      Musrifah, memiliki keturunanè1.sahril, 2. Surayyah, 3. Alifah (tulisan tidak jelas), 5. Ali Junaidi
2)      Muammaroh
3)      Sumaidah memiliki keturunanè 1. Latifah, 2. Taufiq, 3. Saiful, 4. Mujiyati, Suniyah, Ismail
4)      Aminah memiliki keturunanè Muh. Nawawi
5)      Amin memiliki keturunanè 1. Zaidatun Nafsiyah, 2. Affan


1.1.2.      Rahbini binti Tasu’a binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan:
1.      Muhay, memiliki keturunan è 1. Ismail memiliki anak ;(Badi’ah, Lutfi, Muslimin, Zakariya, Tobroni) , 2. Sitti memiliki keturunan (Syakir, Hakif, Ihsan, Faridah, Syamsiyah) , 3. matrub
2.      Mu’id, memiliki keturunan è
3.      Hasinah, memiliki keturunan è Syamsul Arifin, Ibrohim, Aji, Musa, Halimatus Sa’diyah, Abd. Syakur, Sofi, Holif, Hayat
4.      Rohmah, è Muhidah
5.      Mahrusè Yati
1.1.3.      Maimunah binti Tasu’a binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh (tidak ada keterangan keturunannya)

1.1.4.      Mas’udah binti Tasu’a binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan:
1.      Mahhud memiliki keturunanè 1. Hom, 2. Sohib
2.      Hasin memiliki keturunanè 1. Hakim, 2. Khofi, 3. Hakimah
3.      Kholilah memiliki keturunanè 1. Hasanah, 2. Amin, Anam
4.      Mashuroh memiliki keturunanè 1. Muhlis, 2. Tin, 3. Firi

1.2.   Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh
Ø  Maryan menikah dengan Kiai Abu Ammar bin kiai Muhammad bin Kiai Qosim Memiliki keturunan; 1. Huzaimah, 2. Jatihah ,
Ø  Selanjutnya Nyai Maryan menikah dengan Kiai Zubair Klampis memiliki keturunan  3. Mu’ammaroh, 4. Muammiyah, 5. Hasim, 6. Hisam

1.2.1.      Huzaimah, binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh menikah dengan Fadli bin Nu’man Bin Nyai Ismani Bin Kiai Kosim memiliki keturunan; 1. Abdulloh, 2. Siti Rohimah 3, Muslihah, 4. Hafsin, 5. Muniroh, 6. Ammun, 7. Mahmudah
1.                  Abdulloh
2.            Siti Rohimah memiliki keturunan è Masykur  memiliki putraè Nadlofah, Ghufron, Luluk,
3.            Muslihah memiliki keturunan; 1. H. Anwar, 2. Azimul Jannah, 3. Badrus Soleh, 4. Miftahul Jannah,
4.                                    Hafsin
5.            Muniroh nikah dengan Sya’roni Klampis memiliki keturunan; 1. Munif Sya’roni memiliki anak Miftahus Surur). 2. Abdus Salam, 3. Mahsus, 4. Roudlotul hikmah
6.            Ammun memiliki keturunan; 1. Ni’matul Hasana, 2. Muhsin, 3. Ahmad Rofi, 4. As’ad
7.                                    Mahmudah memiliki keturunan: 1. Mahfud, 2. Fadli, 3. Sofiyah






1.2.2.      Jatihah binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh
Ø  Jatihah bin maryan binti abdul halim Pertama menikah dengan Muhammad bin Mudammal bin Said bin ismani  memiliki keturunan; 1. H. Rosyidi, 2. Muslimah,
Ø  Jatihah Menikah kedua dengan Nafi’an bin Mudammal bin Said bin ismani (Nafi’an ini adiknya Muhammad, jadi nafi’an menikahi kakak iparnya) memiliki keturunan ; 3. Nawiroh, 4. Ma’rifah
1.                                 H. Rosyidi memiliki keturunan Ruhilah memiliki keturunanè Mustakim, Nurul Jannah (Paserean)
2.                                 Muslimah memiliki keturunan;
·         1. Kholilur Rohman berputra Qomnatul Auliya, Nisfah,
·         2. Lutfi, berputra Romdloni, Abdur Rosyid
·         3. Mukhlisuddin berputra Tisnawati, Fatimatus Zahroh, Abd. Wasi’
·         4. Rif’atul Hasana berputra; Iqoh, Qomarus Zaman, Qurrotul Uyun,
·         5. Uswatun Hasanah berputra Hozainun Naim, Khoirul warid, Abdulloh,
·          6. Misbahul Jannah berputra ; Sofwatul widad
·          7. Solihin.
3.         Nawiroh memiliki keturunan ; 1. Hassun, 2. Mahfud, 3. Fauzi, 4. Makinnah
4.                                 Ma’rifah memiiki keturunan; 1. Husnan, Muslihah

Ø  Selanjutnya Nyai Maryan menikah dengan KIAI ZUBAIR KLAMPIS memiliki keturunan  3. Mu’ammaroh, 4. Muammiyah, 5. Hasim, 6. Hisam
1.2.3.      Mu’ammaroh, binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1. Maktub,
2. Nasifah,
3. Maryam,
4. Khotimah

1.2.4.      Muammiyah, binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
·         1. Sulaimin berputra Roudlotul Hikmah
·         2. Solihah berputra; Sohibul wasilah, Nur Jannah, Miftahul Jannah
·         3. Robi’atul adawiyah berputra; Khosinul Asror, MUFARRIJUL IKHWAN, Hujjatul Islamiyah
·         4. Syaiful Islam berputra ; Ansori, Nurul Ghoni
·         5. Musyaddad berputra; Mu’awiyatul aslamiyah

1.2.5.      Muhammad , binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh tidak ada keterangan keturunannya;
1.2.6.      Hasim binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1.         Zaitunah, memiliki keturunan Tsuwaibatul Aslamiyah,
2.         Zubairi berputra Af’idatul Hasanah,
3.         As’ad,
4.         Imamah,
5.         Imam

1.3.   GEDDE Binti Abdul Halim bin Ismani bint Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1.      Munir bin Gedde binti abdul halim memiliki keturunan
1)      Dafi’
2)      Siduk  (Laok Sabe Bator) memiliki keturunanè 1. Juhari, 2. Haryati, 3. Herkules, 4. Rosi
3)      Munib Memiliki keturunanè Sehri
4)      Abdurrahim
2.      Hayyan bin Gedde binti abdul halim memiliki keturunan;
1)      Surayyah
2)      Abdul Halim

3.      Fi’ih bin Gedde binti abdul halim memiliki keturunan;
1)      Jumani
2)      Nur Habibah.
1.4.   BINAL bin Abdul Halim bin Nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan :1. Jatim
·         Jatim bin binal memiliki keturunan
1)      Marsuli
2)      Sumayyah
3)      Sulimah
4)      Musta’in
5)      Makinnah
                        II.            NU’MAN binti nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan; 1. Maisuro, 2. Fadli, 3. Musrifah, 4. Ahmad, 5. Fotimah
1)      Maisuro
1.      Maulidah
2.      Mas’i/ Musa’i
3.      Ali memiliki keturunan:
1)      Maisum memiliki keturunanè Iin
2)      Muzammil memiliki keturunanè
3)      Munawwar

4.      Syafi’I  memiliki keturunan;
1)      Dzam/ Zam memiliki keturunanè Ijum, Kholis, Rohilah, Nurul
2)      Hasib memiliki keturunanè Muallifah
3)      Atim
4)      Mahsus
5)      Mos

2)      Fadli bin Nu’man bin Nyai Ismani bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh
·         Menikah dengan Huzaimah Binti Maryan Bin Abdul Halim bin Ismani  memiliki keturunan 1. Abdulloh, 2. Siti Rohimah 3, Muslihah, 4. Hafsin, 5. Muniroh, 6. Ammun, 7. Mahmudah
1)      Abdulloh
2)      Siti Rohimah memiliki keturunan è Masykur  memiliki putraè Nadlofah, Ghufron, Luluk,
3)      Muslihah memiliki keturunan; 1. H. Anwar, 2. Azimul Jannah, 3. Badrus Soleh, 4. Miftahul Jannah,
4)      Hafsin
5)      Muniroh nikah dengan Sya’roni Klampis memiliki keturunan; 1. Munif Sya’roni memiliki anakè Miftahus Surur. 2. Abdus Salam, Mahsus, Roudlotul hikmah
6)      Ammun memiliki keturunan; 1. Ni’matul Hasana, 2. Muhsin, 3. Ahmad Rofi, 4. As’ad
7)      Mahmudah memiliki keturunan: 1. Mahfud, 2. Fadli, 3. Sofiyah

·         Fadli bin Nu’man bin Nyai Ismani bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh menikah lagi dengan Marminah, memiliki keturunan
1)      Hasir menikah dengan Uswatun Hasanah binti muslimah

3)      Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim memiliki keturunan ; 1. Abdulloh (P. Kholil), 2. Munimah, 3. Muhammad
1.      Abdulloh (P. Kholil) bin Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim memiliki keturunan; Holil, Ismail, Husni
1) Holil memiliki keturunanè Sobir, Badi’ah, Fathur Rohman
2) Ismail
3) Husni

2.      Munimah binti Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim memiliki keturunan; Ammar, Munawwir, Haji, Ayyub, Ummi Kulsum
1.5.         Ammar memiliki keturunanè Yanti, Muhlis, Abdus Salam
1.6.         Munawwir memiliki keturunanè: Salim, Tamim, Sofih, Sufah, sulal
1.7.         Haji memiliki keturunanè Khoirul Umam
1.8.         Ayyub memiliki keturunanè Lailatur rohmah
1.9.         Ummi Kulsum

3.      Muhammad bin Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim

4)      Ahmad bin Nu’man bin Ismani bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh menikah dengan Dawiroh bin Mutammima bin Said bin Ismani memiliki keturunan ; 1. Marwiyyah, Fadilah, Takwin, marani, Fakih
1.      Marwiyah memiliki keturunan
1) Hasiyah  memiliki memiliki keturunan è Ahmad, Jummil, as’ad, gufron
2) Maisum,
3) Rumzah, memiliki keturunan è Nurus Sakinah, Idris, Solihin
4) Hamzah
5) Muzay
2.      Fatimah memiliki keturunan è Safi’I, Hasan, Husen
3.      Takwin memiliki keturunan èHayyum, Muzay, Saiful, Agus
4.      Marani
5.      Fakih memiliki keturunan è Nurul Hasanah, Solihin

5)      Fatimah binti Nu’man bin ismani bin kiai Qosim memiliki keturunan
1.      Mariyah
2.      Hafsoh memiliki memiliki keturunan è Hati, Abdul Hamid, Zahroh, Amin, Mutiah,Mus, Kholilah
1)  Hati memiliki keturunan è Jamil, memiliki keturunan è ihwan
2) Abd. Hamid memiliki keturunan è Muzay, Kholilurrohman, Muslihah, Khoirul Anam, Khoirus Soleh
3) Zahroh memiliki keturunan è
4) Amin memiliki keturunan è Nur Aini, Khoiri, Syamsuddin
5) Mutiah, memiliki keturunan èSayakur, Ani, Mahmud, Mustakim
6) Mus memiliki keturunan è Rumsyidah, Muslihun
7) Kholilah memiliki keturunan è Nurul Hikmah, Kholili
3.      Markani memiliki keturunan è Ettun, haniyah


                      III.            SA’ID binti nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan; 1. Mudammal, Essri, Mutammimah
1)      MUDAMMAL bin Sa’id bin Ismani, bin Qosim memiliki keturunan; . Muhamad, Hamidah . Abdul Mannan, nafi’an, Asmoe’I, Sittiyah, Dainal

1.      Muhammad bin mudammal menikah dengan Jatihah binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan è 1. H. Rosyidi, 2. Muslimah,
-          H. Rosyidi memiliki keturunan Ruhilah memiliki keturunanè Mustakim, Nurul Jannah (Paserean)

-          Muslimah memiliki keturunan;
·         1. Kholilur Rohman berputra Qomnatul Auliya, Nisfah,
·         2. Lutfi, berputra Romdloni, Abdur Rosyid
·         3. Mukhlisuddin berputra Tisnawati, Fatimatus Zahroh, Abd. Wasi’
·         4. Rif’atul Hasana berputra; Iqoh, Qomarus Zaman, Qurrotul Uyun,
·         5. Uswatun Hasanah berputra Hozainun Naim, Khoirul warid, Abdulloh,
·          6. Misbahul Jannah berputra ; Sofwatul widad
·         7. Solihin.
2.      Hamidah binti Mudammal bin Sa’id bin Ismani memiliki keturunan;
1)      Tasrifah; Holil, Ismail, Husna
2)      Abd. Rosid (sorjan) memiliki keturunanè Dzuriyyah, Sayhul, Hakim, Faisol, fais, hatta
3)      Masyhur memiliki keturunanè Suud, hamdalah, hajar
4)      Jaziyah menikah dengan marsatu bragang memiliki keturunanè Zubaidi, Husnan, Unnah, Akmal
5)      Khomsatun
3.      Abdul Mannan tidak ada keterangan keturunannya
4.      Nafi’an menikah dengan kakak iparnya (janda dari Muhammad bin mudammal) Jatihah binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Menikah dengan Nafi’an (Nafi’an ini adiknya Muhammad, jadi nafi’an menikahi kakak iparnya) memiliki keturunan ; 1. Nawiroh, 2. Ma’rifah
1.                     Nawiroh memiliki keturunan ; 1. Hassun, 2. Mahfud, 3. Fauzi, 4. Makinnah
2.                     Ma’rifah memiiki keturunan; 1. Husnan, Muslihah

5.      ASMOE’I bin Mudammal bin Sa’id bin Ismani, bin Qosim menikah dengan St Asizah binti Hj. Mardiyah binti KH. ZAinal Adzim bin K. Syafi’I bin K. Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1)       HJ. SITI MUZAYYAHAH,  (Menikah dengan RH. Abdullah, MA, desa Bator) binti St. Asizah binti Hj. St. Mardiyah binti KH Zainal Adzim bin Kiai Syafii bin Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1.      St. Ni’matulLuaily, S.Pd, memiliki anak; (Zainatun Ni’am, Waridun Nafis )
2.      SAIFUL ABDULLAH, SH, MH, memiliki anak; (R. Ayu Farhatut Dzaroini; RM. Fahmi Zaidul Adzim)  
3.      Faishol Abdulah memiliki anak (Sa’idatul Af’idah) ,
4.      Nurkholis Abdullah memiliki anak (M. Farrosul Miqdad) ,
5.      St. Rohmatut Tammah memiliki anak (Awwab Romdlon Jalil)
2)      Muh. Zahid memiliki keturunan (Mauazzazah; Mulhidah) ,
3)      Hj. St Zubaidah memiliki keturunan (H. Iyus Efendi; Sri Purnamawati),
4)      Hj. Ummu Kultsum memiliki keturunan (Iin Sugianto, Luluk, Utqotul hasanah),
5)      Hj. St. Muhayyaroh memiliki keturunan (Yunis, Yutri),
6)      Musoffa’ Azmi memiliki keturunan (Naifatun Nazwa Baiduri)

6.      Sittiyah (Sepulu) binti Mudammal bin sa’id bin Ismani Bin Kiai Qosim memiliki keturunan;
1)      Fadilah
2)      Fatimah
3)      Abdul Goni
4)      Mansur menikah dengan Hasanah binti Rodliyah binti Khofifah
5)      Nur Hasanah
6)      Abd. Mannan
7.      Dainal bin Mudammal Bi n Sa’id bin Ismani Bin Kiai Qosim memiliki keturunan;
1.      Jam’iyah memiliki keturunanè
2.      Juharoh memiliki keturunanè
3.      Mubassir memiliki keturunanè
4.      Ummu Aiman memiliki keturunanè
5.      Suiab memiliki keturunanè
6.      Ba’ie memiliki keturunanè


2)      Essri Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh tidak ada keterangan keturunannya

3)      Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan, 1. Adawiyah, 2. Dawimah, 3. Dawiroh.4 Robi’ah, 5. Mahmudan, 6. Ali, 7. Samaniyah

1.      Adawiyah binti  Mutammimah Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan: 1. Khotimah, 2. Rosyidi, 3. Aminah, 4. Sumik, 5. Muhalli (Tlomar) ,6.  Amroh (ambrah), 7. Muhtar
1)      Khotimah memiliki keturunan;1. ……berputra Syahidah berputra syaifu anam 2. Ibrohim, berputra ……., Faizah, Samiya 3. Sahlan berputra Musdalifah,…., 4. Khomsatun berputra Ismail, Marzuqi , 5. Mu’mina, 6. Abdurrohman
2)      Rosyidi memiliki keturunan: 1. Khodijah berputra Muhassin, rosul, Iin, Kholil , 2. Sunar berputra mahsus, mutimmah, muh. Hari, Ismah, 3. Asizah,4. Rohmah berputra….., muslihah. 5. Marjuli berputra istigfariana 6.  Abd. Manaf berputra Mestirah, Solihah
3)      Aminah
4)      Sumik Berputra 1. Muhyiddin tengginah, 2. Hotimah, 3. Muhaimin, 4. Mujib, 5.  Juhai, 6.Halimatus Sa’diyah
5)      Muhalli berputra Ahyar
6)      Hamroh berputra; 1. Mauzun, 2. Abd. Kholik,3. …….4……5.Layyinah, 6. Muafi
7)      Muhtar berputra ; 1. nasimul Jannah, 2. tatik, 3.Saifur Rijal

2.      Dawimah binti  Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunanè 1. Sumiyah, 2. Fatimah, 3. Matsna, 4. Thohiroh (Ma’adan),4. Muhammad, 6.  Nafisah
1)      Sumiyah berputra; 1. Syamsul Arifin, 2. Abd. Kuddus
2)      Fatimah berputra;; 1. Mahrus, 2. Jatim, 3. Fauzi, 4. Watik
3)      Matsna
4)      Tohiroh (Ma’adan) berputra;: 1. Ibtisaroh, 2. Ely Murniati, Yuli Astuti
5)      Muhammad berputra; 1. Muhsin, 2. Toyyib, 3. Nikmah, 4. Muzammil
6)      Nafisah berputra;: 1. Mudi, 2. Yusuf, 3. Asizah, 4. Siti, 5. Saihul

3.      Dawiroh menikah dengan Ahmad bin Nu’man bin Ismani bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan ; 1. Marwiyyah, Fadilah, Takwin, marani, Fakih
1.      Marwiyah memiliki keturunan
1) Hasiyah  memiliki memiliki keturunan è Ahmad, Jummil, as’ad, gufron
2) Maisum,
3) Rumzah, memiliki keturunan è Nurus Sakinah, Idris, Solihin
4) Hamzah
5) Muzay
2.      Fatimah memiliki keturunan è Safi’I, Hasan, Husen
3.      Takwin memiliki keturunan èHayyum, Muzay, Saiful, Agus
4.      Marani
5.      Fakih memiliki keturunan è Nurul Hasanah, Solihin


4.      Robi’ah binti  Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunanè 1. Irfani,2. Muhammad, 3. Ismail, 4. Nafsiyyah, 5. Zaini, 6. Hasiyah, 7. Hasib, 8. Rofi
1)      Irfani
2)      Muhammad berputra; 1. Ummuh, 2. Faisol
3)      Ismail berputra; 1…….2. Wasilah
4)      Nafsiyah berputra; 1. Muhlis, 2. Musrifah
5)      Zaini berputra;; 1. Ahyari, 2…..
6)      Hasiyah berputra; 1. Budur, 2. Rizkiyah, 3. Qomariyah, 4. Muzdiyah
7)      Hasib berputra; 1. Abd. Asiz, 2. Sulaiman
8)      Rofi berputra; Nur Jannah
5.      Mahmudan binti  Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunanè 1. Maisu, 2. Husein, 3. Ja’far, 4. Maizah, 5. Hasan
1)      Maisu berputra; 1……2. Ririn
2)      Husen berputra; 1…2……3….
3)      Ja’far berputra; 1…2……3….
4)      Maizah berputra;1…2……3….
5)      Hasan
6.      Ali binti  Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunanè 1. Hasinah, 2. Nahrowi
1)      Hosinah
2)      Nahrowi berputra ; Nasihah
7.      Samaniyah binti  Mutammimah Bin Sa’id bin Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh tidak ada keturunan

                      IV.            BAKRI binti nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan, 1. Tartila 2. Marisa

1)      Tartila binti Bakri binti nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1.      Saridi menikah dengan Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim memiliki keturunan  Abdulloh (P. Kholil), 2. Munimah, 3. Muhammad

1)      Abdulloh (P. Kholil) bin Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim memiliki keturunan; Holil, Ismail, Husni
1.      Holil memiliki keturunanè Sobir, Badi’ah, Fathur Rohman
2.      Ismail
3.      Husni

2)      Munimah binti Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim memiliki keturunan; Ammar, Munawwir, Haji, Ayyub, Ummi Kulsum
1.      Ammar memiliki keturunanè Yanti, Muhlis, Abdus Salam
2.      Munawwir memiliki keturunanè: Salim, Tamim, Sofih, Sufah, sulal
3.      Haji memiliki keturunanè Khoirul Umam
4.      Ayyub memiliki keturunanè Lailatur rohmah
5.      Ummi Kulsum

3)      Muhammad bin Musrifah binti nu’man binti nyai Ismani binti Kiai Qosim
2.      Toif bin Tartila bin Bakri bin Ismani  bin K. Qosim memiliki keturunan
1)      Hafi memiliki keturunan
2.      Kholilah memiliki anak Solihah, Iin, Sa’idi
3.      Asizah memiliki keturunan
4.      Hasib
2)      Fihih memiliki keturunan
1.      Surayyah memiliki anak; Hasib, Zaini, Solihuddin
2.      Abd. Manaf memiliki keturunan; Nur Hamidah, Nofi

3)      Rodiyah memiliki keturunan
1.      Siti
2.      Maisum

3.      Nur bin Tartila bin Bakri bin Ismani  bin K. Qosim  memiliki keturunan
1)      Asmar
2)      Abdul Halim

4.      Tobri bin Tartila bin Bakri bin Ismani  bin K. Qosim memiliki keturunan
1)……
2) Syafii memiliki keturunan; 1. Hosiyah, 2. Hulaimah, 3. Abd. Rohman

5.      Irfan bin Tartila bin Bakri bin Ismani  bin K. Qosim memiliki keturunan; Jamilah

2)      Marissa binti Bakri binti nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Hosen, 2. Hasan
1.      Hosen memiliki keturunan; 1. Rosyidi memiliki anak Ahmad, 2. Ummi memiliki keturunan Muzakki, Jumani. 3. Marhum memiliki keturunan; Lis, Muimmah, Wahab.
2.      Hasan Memiliki keturunan; 1. Abd. Atif memiliki anak; Farid, Yuyun, Inda. 2. Jasirah, 3. Maksut, 4. Khoridah memiliki keturunan; Daud, Linda







RINCIAN KETERANGAN KETURUNAN KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
KIAI SYAFI’I KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH

Kiai Syaii bin Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1.      KH. MUHAMMAD ROSUL
2.      TISNAWATI
3.      SARIGANTI
4.      SARIMUNA
5.      KH. ZAINAL ADZIM
6.      LAYYINAH
7.      HABILA

I.              KH. MUHAMMAD ROSUL bin Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Fauzan (tanpa keterangan keturunan) 2. Khofifah
1.      Fauzan(tanpa keterangan keturunan)
2.      Khofifah Binti Kiai Muhammad Rosul bin bin Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Maryam, 2. Zuhroh, 3. Mustofa, 4. Rodliyah
1)      Maryam binti Khofifah binti KH. Muh. Rosul bin bin Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1.      Ummah memiliki keturunan; 1. Mudassir, Abd. Rohim, Fahril
2.      Nafisah/ Zainab memiliki keturunan;: Nadlofah
3.      Munir menikah dengan sepupunya Budur bin Mustofa bin Khofifah memiliki keturunan; Rodim
4.      Muhidah;----
5.      Masud;----
6.      Dlomroh: menikah dengan Kholilurrohman bin Muslimah binti jatihah binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;  Qomnatul Auliya, Nisfah
7.      Wasilah menikah dengan KH. Abdulloh Khon Tobroni Sebaneh memiliki keturunan; wais

2)      Zuhroh binti Khofifah binti KH. Muh. Rosul bin bin Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1.      Khomsatun memiliki keturunan; Rofikoh, Hawadis, Hasunah
2.      Maizah memiliki keturunan; Iil, Mustahil, Akrimah
3.      Suhib menikah dengan sepupunya fadilah binti rodliyah
4.      Hindun
5.      Hoiriyah
3)      Mustofa binti Khofifah binti KH. Muh. Rosul bin bin Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1.      Budur menikah dengan sepupunya H. Munir bin Maryam binti Khofifah binti KH. Moh Rosul
2.      Abd. Asis menikah dengan Watik keponakan sepupunya putri marsiya binti Rodliyah memiliki keturunan; Moh. Ro’is
3.      Toha
4.      Amin
5.      Anwar
6.      Muhlis
7.      Halalah

4)      Rodliyah binti Khofifah binti KH. Muh. Rosul bin bin Kiai Syafi’I bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan
1.      Marsiya memiliki keturunan; Ashad, Watik (Menikah dengan Abd. Asis bin KH. Mustofa)
2.      Nizar
3.      Hasanah menikah dengan Mansur bin Sittiyah bin Mudzammal bin Sa’id bin Ismani bin K. Qosim memiliki keturunan; Urwah dan Abd. Jabbar
4.      Fadilah menikah dengan sepupunya Suhib bin Zuhro bin Khofifah binti KH. Muh. Rosul
5.      Darris
6.      Uun
II.            TISNAWATI Binti Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh menikah dengan sepupunya Abd. Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh Memiliki keturunan; 1. Tasu’a, 2. Maryan, 3. Gedde, 4. Binal ( LIHAT SILSILAH BANI ISMANI BINTI KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH)

III.          SARIGANTI Binti Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Ratmi, 2. Ti’ah
1.      Ratmi memiliki keturunan Sara memiliki keturunan
1)      Mukaffin
2)      Husnan
3)      Muna
2.      Ti’ah memiliki keturunan
1)      Xxxxx memiliki anak Husen memiliki keturunan
1.      Hanizah
2.      Ma’im
IV.          SARIMUNA Binti Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Basuni, 2. Timma

1.      Basuni memiliki keturunan ; 1. Rosyidi, 2. Tira (buk Jahid)
1)      Rosyidi tidak memiliki keturunan
2)      Tira Memiliki keturunan
1.      Naseb
2.      Husen memiliki keturunan; 1. Muhammad, 2. Hosimah, 3. Holis, 4. Sariwati
3.      Suriyah; memiliki keturunan; 1. Musdalifah, 2. Khoiri, 3. Yuliatin, 4. Nurul
4.      Syahri memiliki keturunan; Romdloni
5.      Juma’ati memiliki keturunan; 1. Trisnawati 2. Adi, 3. Hodroh

2.      Timma binti SARIMUNA Binti Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;

1)      Marwan
2)      Abd. Latif memiliki keturunan
1.      Sahimah memiliki keturunan ; Misrawi memiliki anak Adzib
2.      Na’im (Bator) Memiliki anak; 1. Assin (tidak memiliki keturunan) 2. Juhari memiliki anak; Sulaiman
3.      Addul memiliki keturunan; Muhai, Wasilah, Mariatul ulfa
4.      Walihah memiliki keturunan; Muti’ah memiliki anak Mustain
5.      Misnati; memiliki keturunan Nur Jannah, Taufik

3)      Maryati memiliki keturunan;
1.      Dafi’ah memiliki anak Dahri memiliki anak Miftahul Jannah
2.      Jamilah memiliki keturunan; Ridlo, Zainab, Zahriyah, Nur Hasana
3.      Ibrohim memiliki keturunan; Muslimah, Hasan, Abd. Rohman
4.      Zahiroh memiliki keturunan; Amni, Zubairi…….(tidak terbaca)
5.      Masduki memiliki keturunan; Nur






V.           KH. ZAINAL ADZIM (Juk Roma) bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. NYAI HJ. SITI MARDIYAH. Kemudian KH. ZAINAL ADZIM menikah lagi ke Arosbaya memiliki keturunan: 1. Maryati
Ø  KH Zainal Adzim menikah pertama memiliki keturunan; 1. Mardiyah, 2. Tipa (Latifah)
1.      NYAI HJ. SITI MARDIYAH binti KH. Zainal Adzim Bin Kiai Syafii, bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh menikah dengan KH. ZAYADI Tengginah Bator memiliki keturunan: 1. Muh. Zaini, 2. St. Asizah
1)      Muh. Zaini bin Nyai Hj. St mardiyah Binti KH. Zainal Adzim (Juk Roma) bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan: 
1.      Muhibbah memiliki anak ( Ainul Yaqin, Pipit, Aris),
2.      Mundzir memiliki anak (…..)
3.      Muyassaroh memiliki anak (Akmal)

2)      NYAI ST. ASIZAH (menikah dengan saudara tiga pupu: Asmo’I bin Mudammal bin Sa’id bin Nyai Ismani bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh)  binti  Nyai Hj. St mardiyah Binti KH. Zainal Adzim (Juk Roma) bin Kiai Syafii bin Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan:
1.      HJ. SITI MUZAYYAHAH, (Menikah dengan RH. Abdullah, MA, desa Bator) binti St. Asizah binti Hj. St. Mardiyah binti KH Zainal Adzim bin Kiai Syafii bin Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1)      St. Ni’matul Luaily, S.Pd, memiliki anak; (Zainatun Ni’am, Waridun Nafis )
2)      SAIFUL ABDULLAH, SH, MH, memiliki anak; (R. Ayu Farhatut Dzaroini; RM. Fahmi Zaidul Adzim)  
3)      Faishol Abdulah memiliki anak (Sa’idatul Af’idah) ,
4)      Nurkholis Abdullah memiliki anak (M. Farrosul Miqdad) ,
5)      St. Rohmatut Tammah memiliki anak (Awwab Romdlon Jalil)

2.      Muh. Zahid memiliki keturunan (Mauazzazah; Mulhidah) ,
3.      Hj. St Zubaidah memiliki keturunan (H. Iyus Efendi; Sri Purnamawati),
4.      Hj. Ummu Kultsum memiliki keturunan (Iin Sugianto, Luluk, Utqotul hasanah),
5.      Hj. St. Muhayyaroh memiliki keturunan (Yunis, Yutri), 6. Musoffa’ Azmi memiliki keturunan (Naifatun Nazwa Baiduri)
2.      Tipa (Latifah) tidak memiliki keturunan



Ø  KH. Zainal Adzim menikah kedua dengan Maryati (Arosbaya) memiliki keturunan;
1.      Madan memiliki keturunan Mustahifah memiliki anak Abd. Asiz
2.      Mukhtar memiiki Keturunan; Khowiyah, Fatimatus Zahroh, Abdul Ghoni, M. Ma’ruf, Nur khotimah , Sumaidah, Sofiyah
3.      Mu,id memiliki keturunan;
1)      Siti Maryam memiliki keturunan; Umar faruq, maryati, Mardliyah
2)      Khotimah
3)      Imam memiliki anak; Ummu Wahyuni, Alfiyah Nur Laili
4)      Makmum
5)      Khoridah memiliki anak; Fatimatus Zahroh

VI.          LAYYINAH Binti Kiai Syai’i bin K. Qosim bin K. Abdulloh memiliki keturunan; 1. H. Abdulloh, 2. Mun’im, 3. Sofwah
1.      H. Abdulloh memiliki keturunan Hj. Romlah memiliki keturunan Fatimah memiliki keturunan;
1)      Abd. Hannan memiliki keturunan; 1. Watik, 2. Hasiyah, 3. Rodliyah
2)      Zubaidi memiliki keturunan; 1. Nasrulloh, 2. M. Kholil, 3. Haliyah, 4. Istiqomah
3)      Hafid memiliki keturunan; 1. Khoirul Anwar, 2. Maisurah, 3. Ahmad Mahfud
4)      Faridah memiliki keturunan;; 1. Fadilah, 2. Mustofa

2.      Mun’im memiliki keturunan
1)      Syafii berputra Gorib berputra Maryam, Hamim, Sumairoh

2)      Maulidah memiliki keturunan
1.      Hasimah memiliki keturunan; 1. M. Soleh, 2.Kulsum, 3. Ruhilah
2.      Samiyah memiliki keturunan; 1. Nurhayati, 2. Fitriyah, 3. Muhalli
3.      Holil memiliki keturunan; 1. Jamaluddin, 2. Nasrulloh,
3)      Kiptiyah memiliki keturunan;
1.      Mahdiyah memiliki keturunan; 1. Rohimah; 2.Abd. Rohim, 3.  Ismail, 4. Muhajir
2.      Maswiyah memiliki keturunan; 1. Lu’ul hamdi, 2. Hoirul Anam, 3. Abd. Asiz, Abd. Somad
4)      Zubaidi memiliki keturunan;
1.      Fais memiliki keturunan; 1. Imamah, 2. Mundir
2.      Zaki memiliki keturunan; 1. Zainiyah; 2. Mufid
3.      Nurul Lailah memiliki keturunan; 1. Mudzakkir Ali ridlo, 2. Fadilah; 3. Khoirul Anam
4.      Laili Layyinah memiliki keturunan; 1. Magfiroh; 2. Afifuddin, 3. Usman
5.      Zahriyah memiliki keturunan; 1. Zulaiha, 2. Hamizah
3.      Sofwah memiliki keturunan; 1. Hafiroh, 2. Zaini, 3. Hafi, 4. Hanimah
1)      Hafiroh memiliki keturunan
1.      Zahriyah memiliki keturunan; 1. Suniyah; 2. Solihah; 3. Ruqiyah; 4. Romlah
2.      Hadliri memiliki keturunan; 1. Hayyum, 2. Husnu Khotimah
3.      xxxxxxx memiliki keturunan;; Muhaimin, Watik, rohmah
4.      xxxxxxx memiliki keturunan; Malul
2)      Zaini memiliki keturunan
1.      Mahdiyah
2.      Mahsubah
3)      Hafi tanpa keterangan
4)      Hanimah memiliki keturunan
1.      Musyarrib memiliki keturunan; Mahmudah memiliki anak hamdan
2.      Imam memiliki keturunan; 1. Halimatus Sa’diyah; 2. Hosinah, 3. Holizah, 4. Gufron; 5. Abd. Wahhab
3.      Kamilah tidak memiliki keturunan
4.      Zainab memiliki anak’; Mufin

VII.        HABILA Binti Kiai Syai’I bin K. Qosim bin K. Abdulloh memiliki keturunan; 1. Musbiroh, 2. Umar, 3. Fadli, 4. Hafal; 5. Zahri
1.      Musbiroh, memiliki keturunan;
1)      Maisuroh memiliki keturunan;
1.      Anwar
2.      Jadid
3.      Baido’
4.      Suri
5.      Juhi
6.      Rofih
2)      Abd. Mannan
3)      Abd. Kholik
4)      Kholifah
5)      Hindun
6)      Muhawwin beristri Nawiroh binti jatihah memiliki keturunan ;
1.      Hassun,
2.      Mahfud,
3.      Fauzi,
4.      Makinnah
7)      Ahmad memiliki anak; Baki, Rosyidi
8)      Muhammad
2.      Umar, tidak memiliki keturunan

3.      Fadli,  memiliki keturunan
1)      Mani memiliki keturunan; Syaihul Akil; Hotimah, Zaifatun, Zubairi
2)      Hainan memiliki keturunan; Kultum, Juhi
3)      Ruhah
4)      Abd. Rohman
5)      Muqoffin
6)      Maisaroh
7)      Husna

4.      Hafal; (KH. Muhammad Soleh) memiliki keturunan;
1)      Mutimmah memiliki keturunan;
1.      Syamsiyah,
2.      Maryam,
3.      Hosiyah;
4.      Fathur Rosi

2)      Far’I tidak memiliki keturunan
3)      Fatimah memiliki keturunan;; Zubir, Zamriyah; Laili, Khorik
4)      Mujib memiliki keturunan;; Karror
5)      Samsul Arifin memiliki keturunan;; Saiful Anam
6)      Mutillah memiliki keturunan; Maulidah, Abd. Roqib
7)      Tajus memiliki keturunan; Sofwatul Widad
8)      Qosim
5.      Zahri tidak memiliki keturunan












RINCIAN KETERANGAN KETURUNAN KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
KIAI MUHAMMAD BIN  KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH


Kiai Muhammad Bin Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh memiliki Putra Abu Ammar

I.        Abu Ammar bin Kiai Muhammad Bin Kiai Qosim Bin Kiai Abdulloh menikah dengan Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Huzaimah, 2. Jatihah
1.      Huzaimah, binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh menikah dengan Fadli bin Nu’man Bin Nyai Ismani Bin Kiai Kosim memiliki keturunan; 1. Abdulloh, 2. Siti Rohimah 3, Muslihah, 4. Hafsin, 5. Muniroh, 6. Ammun, 7. Mahmudah

1)   Abdulloh
2)   Siti Rohimah memiliki keturunan è Masykur  memiliki putraè Nadlofah, Ghufron, Luluk,
3)   Muslihah memiliki keturunan; 1. H. Anwar, 2. Azimul Jannah, 3. Badrus Soleh, 4. Miftahul Jannah,
4)   Hafsin
5)   Muniroh nikah dengan Sya’roni Klampis memiliki keturunan; 1. Munif Sya’roni memiliki anakè Miftahus Surur. 2. Abdus Salam, Mahsus, Roudlotul hikmah
6)   Ammun memiliki keturunan; 1. Ni’matul Hasana, 2. Muhsin, 3. Ahmad Rofi, 4. As’ad
7)   Mahmudah memiliki keturunan: 1. Mahfud, 2. Fadli, 3. Sofiyah

2.      Jatihah binti Maryan binti Abdul Halim binti Nyai Ismani  binti Kiai Qosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. H Rosyidi, 2. Muslimah, 3, Nawiroh, 4. Ma’rifah
Ø Jatihah menikah pertama dengan Muhammad bin maryan binti abdul halim memiliki keturunan; 1. H. Rosyidi, 2. Muslimah,
1.                  H. Rosyidi memiliki keturunan Ruhilah memiliki keturunanè Mustakim, Nurul Jannah (Paserean)
2.                  Muslimah memiliki keturunan;
·         1. Kholilur Rohman berputra Qomnatul Auliya, Nisfah,
·         2. Lutfi, berputra Romdloni, Abdur Rosyid
·         3. Mukhlisuddin berputra Tisnawati, Fatimatus Zahroh, Abd. Wasi’
·         4. Rif’atul Hasana berputra; Iqoh, Qomarus Zaman, Qurrotul Uyun,
·         5. Uswatun Hasanah berputra Hozainun Naim, Khoirul warid, Abdulloh,
·          6. Misbahul Jannah berputra ; Sofwatul widad
·          7. Solihin.
Ø  Jatihah menikah kedua kalinya dengan Nafi’an (Nafi’an ini adiknya Muhammad, jadi nafi’an menikahi kakak iparnya) memiliki keturunan ; 3. Nawiroh, 4. Ma’rifah
3.         Nawiroh memiliki keturunan ; 1. Hassun, 2. Mahfud, 3. Fauzi, 4. Makinnah
4.         Ma’rifah memiiki keturunan; 1. Husnan, Muslihah




RINCIAN KETERANGAN KETURUNAN KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
KIAI ABDUN BIN  KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH

v  Kiai Abdun ini dalam pencarian; beliau lari, menurut informasi berada di Sembung daerah Surabaya timur


















RINCIAN KETERANGAN KETURUNAN KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
KIAI TOHA BIN  KIAI QOSIM BIN KIAI ABDULLOH
(Menurunkan keturunan di PAKORAN BURNEH BANGKALAN)

Kiai TOHA bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan; 1. Marfu’ah, 2. Tamima; 3.Rodliyah; 4. Nahrowi. Dengan rincian sebagai berikut;
I.           MARFU’AH binti Kiai TOHA bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh memiliki keturunan;
1.      Markawi tidak memiliki keturunan
2.      Zakariya memiliki keturunan
1)      Maisun memiliki keturunan
1.      Maskur
2.      Robiatul Adawiyah
3.      Mubassir
4.      Hozin
5.      Musrifah

2)      Musrifah memiliki keturunan;
1.      Abd. Asiz
2.      Hujjatul Alawiyah
3.      Aminah
4.      Sumiyati
5.      Muid
6.      Mukrib
7.      Marhodi
3)      Syakiroh memiliki keturunan
1.      Muzdalifah
2.      Najib
3.      Jazilah
4.      Mausul
5.      St. Fatimah
4)      Gonimah memiiki keturunan
1.      Rohmah
2.      Fatimah
3.      Baidliwi
4.      Fitriyah
5)      Zainab memiiki keturunan;
1.      Ahmad
2.      Hoiriyah
3.      Uswatun Hasanah
4.      Syamsul Arifin

6)      Abd. Rokib memiiki keturunan;
1.      Amirul Mu’minin

3.      Nawiroh memiiki keturunan;

4.      Sufiyah memiliki keturunan
1)      Sa’diyah memiiki keturunan;
1.      Hikmah/ Hakimah

2)      Sa’idah memiiki keturunan;
1.      Tifah
2.      Faiz
3.      Abu Siri
4.      Baslawi
5.      Sumrotul Marjum
5.      Anwar memiliki keturunan;
1)      Zaini memiliki keturunan
1.      Zainiyah
2)      Abd. Hayyi memiiki keturunan;
1.      Ruhil Kudus
2.      Nofa

3)      Mastur memiiki keturunan;
1.      Hasbulah
2.      Ansori
3.      Hoiroh
4)      Siti
6.      Siti Aminah memiiki keturunan;
1)      Bariroh memiiki keturunan;
1.      Aidul
2.      Ahmad nawawi
3.      Ahmad Fauzi
4.      Husnul Khotimah

2)      Abd. Halim memiiki keturunan; Zainal Arifin
3)      Fatihah memiiki keturunan;
1.      Luluk tamriyah
2.      Izzuddin
3.      Hoirun Rosid
4.      Fahrillah
4)      Hj. Kamil memiiki keturunan;; Haris

II.         TAMIMA binti Kiai TOHA bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh memiiki keturunan;
1.      Siti Khofifah memiiki keturunan;
1)      Baqir
2)      Hadiri
3)      Hatiyah memiiki keturunan;
1.      Nur
2.      Muhid
3.      Ahmad

2.      Kiai Ma’sum memiiki keturunan;
1)      Abd. Rohman
2)      Bahruddin
3)      Dalilah
4)      Ainul Yaqin
5)      Mahsus
6)      Muh. Amin
7)      Muh. Tijani
8)      Muh. Turmudi


III.       RODLIYAH binti Kiai TOHA bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh tidak memiliki keturunan
IV.       NAHROWI binti Kiai TOHA bin Kiai Kosim bin Kiai Abdulloh tidak memiliki keturunan

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes