Kamis, 26 April 2012

PERTANYAAN GURU BEGITU MENGHUNUS. (Saiba Al-Bangkalani)


 

Sebelum matahari tenggelam, tiba-tiba sang guru datang dengan seribu pertanyaan

Selama ini kamu menganggap dirimu sebagai orang yang paling baik, mengagungkan dirimu sebagai orang yang alim, orang yang khusuk, orang yang suci.
Kalau Tuhan tidak menerima amal-amalmu, kamu mau apa?
Kalau Tuhan mencabut nyawamu dua jam lagi, kamu mau apa?

Selama ini kamu selalu berlindung di balik ketiak kepalsuan, dalam berbagai kesempatan selalu meneriakkan kebaikan, kejujuran, kelemahlembutan, sementara dirimu angkuh, sombong mencari menangnya sendiri. diam-diam yang kau cari hanyalah penghormatan dari orang lain.
Kalau Tuhan tidak mengampunimu, kamu mau apa?

Selama ini kamu selalu berlindung di balik agama, dan menganggapmu sebagai orang suci, sementara orang lain kau anggap penuh dosa.
kalau Tuhan menghinakanmu, kamu mau apa?

Kamu mengajarkan tentang keikhlasan, kamu mengajarkan untuk berbagi, sementara hakikatmu sangat pelit, malah banyak mengharap pemberian orang lain .sementara sejatinya apa yang kamu lakukan penuh riya’, gila hormat, gila pujian. Apa dengan pujian banyak orang akan membuatmu kaya?

Selama ini kamu menganggap doa dan tobatmu pasti diterima Tuhan. kalau Tuhan tidak mau menerimanya, kamu mau apa? mau protes sama Tuhan?

Selalu saja kamu berlindung di balik jubah agama, kebenaran, keadilan, kedamaian. Bahkan  fatwa-fatwamu  

Kamu selalu menganggap orang lain tidak becus, tidak cakap, bahkan kau anggap orang lain penuh dengan dosa, menari-nari di atas penderitaan orang lain. seandainya sumpah serapah dapat membuat orang lain mati, maka kamu akan selalu “istikomah” melakukan itu. Tahukah kamu, orang yang kau anggap berdosa, curang, begal, maling, rampok, korup sekalipun, sesungguhnya  kasih sayang ALLAH SWT tidak berkurang sedikitpun. Kalau kamu yang yang dimurkai oleh Tuhan, kamu mau apa?

Ingat, ingat, ingat, sekali lagi ingat cong….kamu tidak memiliki otoritas sedikitpun untuk campur tangan terhadap hak preogratif Tuhan.

Kalau kemudian sekarang giliranmu untuk dijerembabkan, dihinakan, dimiskinkan, dikerdilkan, dibuatnya kamu tidak berdaya, dinistakan, dilemahkan sebagai manusia, kamu mau apa? kamu mau apa? kamu mau apa?

Pertanyaan itu tiba-tiba menjadi gelombang yang menghantam jiwa dan ruang kosong rohaniku. Aku harus jawab apa…….? Aku harus melakukan apa???

Pertengahan Romadlon 2010 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes