Selasa, 24 Juli 2012

PUASA DAN MENANTANG TUHAN

Berangkat ke kampus, berhenti sejenak di jantung kota Bangkalan bertemu dengansopir, dengan angkuh dan gagah beraninya dia memamerkan diri " MEROKOK" didepan umum. Batin saya sungguh tidak karuan. Ketidak karuan perasaan batin sayasebenarnya sederhana saja, saya tidak "pathe'en" dia tidak berpuasa, mungkinsaja dia  bukan muslim, atau musafir,atau ada alasan-alasan lain lah, tapi ketidak karuan perasaan batin saya setidaknyaada dua hal:
  1. dia merokok di depan umum dengan angkuh, gagah dan beraninya, seolah-olah kalo Tuhan bisa dilihatpun, mungkin Tuhan akan dimakannya pula
  2. saya sangat kuat tidak makan dan tidak minum, karena dalam keseharian saya memang tidak pernah sarapan dan makan siang. saya adalah "perokok" berat, sehari semalam bisa menghabiskan 4 bungkus, kira-kira 48 batang sehari semalam. Bisa dibayangkan jumlah asap yang mengepul di mulutku kalau dikumpulkan jadi satu. Bahkan teman saya berseloroh begini, "duh kah, mor kemor apoy beih rapah" (duh.....kumur-kumur api aja napa mas). Jadi betapa tersiksanya saya jika melihat orang merokok di depan saya pada saat puasa.
Tentu saja saya tidak akan menegurnya,  apalagi menasehati. Lah kalau dia njawab nyerocosbegini;
"yang tidak puasa ane, bukan ente, yang merokok ya ane bukan ente, pakeuang ane sendiri bukan uang ente, kalau ane dosa, ane sendiri yang memikulnya,kalo Tuhanpun mau memasukkan ane ke dalam neraka ya ane juga yang di siksa,bukan ente, kenapa ente peduli banget"

Lah kalo si perokok tadi menjawab nyerocos begitu, ane jawab apa?

Tentu saja, kejadian "kecil" sewaktu hendak ke kampus tapi menarik untukdirenungkan, apalagi pada saat bulan puasa, karena "atraksi terang-teranganMEROKOK di depan umum" oleh sang sopir memberikan pelajaran kepada kita;
  1. perlunya menghargai, atau bahasa kerennya toleransi terhadap orang lain, Saya jadi teringat pesan almarhum ramanda arti pentingnya sebuah toleransi,beliau selau bilang begini," cong....berusahalah kamu untuk selalu merasakan, mengerti dan memahami orang lain...." ,
  2. Meskipun begitu, itulah hikmah romadlon, bulan untuk melatih kesabaran, kesadaran, ketabahan, toleransi dst....

Ihdinas shirotol mustaqim
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes