Selasa, 24 Juli 2012

PUASA DAN MERCON

"Dooooooouuurrrr" bunyi mercon sangat keras mengagetkan saya pada saatmau buka setahun yang lalu.
Entah apa yang ada dalam benak sebagian bangsa ini, setiap kalimenghadapi puasa mulai ramai penjual mercon, kembang api, lampu suar dan lainsebagainya, yang kalau dilihat dari sisi perekonomian mungkin menghidupkanusaha-usaha perekonomian rakyat kecil. Batin saya, jangan-jangan ada juga yangjualan bahan peledak dan bahkan ada juga yang jualan "bom", walaupun mercon dapatjuga dikategorikan sebagai "bom" yang jika dibandingkan dengan bom Bali mungkindaya ledak mercon sekitar 0,00000000000sekian. Tentu saja menurut "keawaman"saya tetap dikategorikan sebagai bom, "dampak sistemikya" sama-sama membuatorang terkaget-kaget.
Kesukaan masyarakat menyambut romadlon dengan "meledakkan" mercon,mungkin cerminan bahwa semangat sebagian bangsa ini sangat "meledak-ledak" dansering tidak tersalurkan, tidak puas semangat itu meledak-ledak dalam batinnya,maka mencari alat lain untuk meledakkan "semangat batinnya". Namun yang pasti,meledakkan mercon dan sejenisnya, tampaknya menjadi "kesenangan", euforia bagi kalangan tertentu.
Tentu saja saya dan anda tidak harus benci kepada yang meledakkanmercon, apalagi penjualnya, namun yang pasti, orangyang melakukan ibadah puasa secara khusuk, dijanjikan oleh Allah ampunandosa-dosanya selain sesama manusia, sebelum yang bersangkutan memberikanmaafnya dan kita dikembalikan dalam keadaan suci, bersih dan fitrah sebagaimanadilahirkan.
Akhirnya, berlangsungnya bulan puasa dipergunakan sepenuh hati oleh kitasemua untuk mengendapkan diri, memandang diri sendiri secara jernih, sertadipergunakan oleh semua pihak untuk melakukan introspeksi. Sehingga menemukansikap dan kesadaran untuk memahami, menghargasi rasa orang lain tanpa rasa saling mencideraiorang lain. Maka betapa rasa syukur kita haturkan kehadlirat Allah Swt.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes